Tolak GHF, 22 Negara Desak Penjajah Zionis Buka Akses Masuk Bantuan Kemanusiaan

21 May 2025, 21:15.

Tampak seorang anak laki-laki dengan tanda-tanda kekurangan gizi di kamp pengungsi Palestina di al-Mawasi di Gaza selatan [Abdel Kareem Hana/AP]

PALESTINA (Al Jazeera) – Sekira 22 negara Barat mendesak penjajah zionis ‘Israel’ untuk segera membuka akses masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

Mereka menolak rencana penjajah Zionis yang didukung AS untuk membuat sebuah badan amal yang disebut Gaza Humanitarian Foundation (GHF) guna mengambil alih seluruh distribusi bantuan di daerah kantong tersebut. 

Berikut ini informasi yang Al Jazeera berhasil kumpulkan tentang GHF:

-Badan amal tersebut, yang terdaftar di Swiss, dipimpin oleh mantan Marinir AS Jake Woods.

-Lembaga ini bertujuan untuk mendirikan empat lokasi distribusi di Gaza selatan, yang dijalankan oleh perusahaan keamanan swasta dan diawasi oleh militer ‘Israel’, guna memastikan bantuan tidak “digunakan” oleh Hamas.

-PBB mengatakan tidak akan bekerja sama dengan yayasan tersebut karena rencana distribusi tersebut tidak imparsial, netral, atau independen. Para pejabat di Gaza juga menolak klaim ‘Israel’ tentang pengalihan bantuan dalam skala besar oleh para pejuang Palestina.

-Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mencatat bahwa GHF berupaya untuk menggantikan sistem yang ada yang dijalankan oleh PBB, yang telah memiliki 400 titik distribusi di seluruh Gaza, sedangkan rencana GHF tersebut hanya akan menjangkau sejumlah orang yang terbatas lingkupnya.

-Para pejabat lembaga kemanusiaan mengatakan penerapan GHF juga akan memajukan rencana militer penjajah ‘Israel’ untuk memaksa warga Palestina pindah dari Gaza utara ke selatan, dan akhirnya keluar dari daerah kantong itu sepenuhnya.

-Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, Jumat (16/5/2025), mengatakan “Bagi mereka yang mengusulkan cara alternatif untuk distribusi bantuan, tidak perlu membuang waktu. Kami sudah punya rencana. Kami punya orang-orangnya. Kami punya jaringan distribusi. Kami punya kepercayaan dari masyarakat di lapangan. Dan kami punya bantuan itu sendiri – 160.000 paket – yang siap untuk dipindahkan. Sekarang juga.”

Pasien di Kompleks Medis Nasser Sangat Padat

Tim medis di rumah sakit Gaza selatan terus berjuang di tengah menipisnya persediaan medis, lapor Al Jazeera, Rabu (21/5/2025).

Ahmed al-Farra, direktur pediatri dan kebidanan di Rumah Sakit Bersalin al-Tahreer, bagian dari Kompleks Medis Nasser di Gaza selatan, mengatakan tim medis menghadapi kondisi yang mengerikan setelah serangan penjajah ‘Israel’ berulang kali memaksa evakuasi pasien dari Rumah Sakit Eropa, juga di Gaza selatan.

“Kompleks Medis Nasser sangat… sangat padat karena Rumah Sakit Eropa hancur, dan tidak ada yang bisa dirawat di sana,” katanya.

“Namun, kami harus terus maju. Kami berkewajiban untuk terus maju. Ini tugas kami.”

Banyak di antara pasien yang datang dalam keadaan kritis, terutama anak-anak, di saat sumber daya dan persediaan medis semakin menipis, lanjutnya. 

“Tidak ada pasokan medis yang sampai ke rumah sakit… Gaza membutuhkan hampir 500 truk setiap hari untuk menyelesaikan masalah ini. Kita berbicara tentang banyaknya penyakit akibat kekurangan gizi yang parah karena kekurangan makanan, kekurangan susu, kekurangan pasokan medis,” tegas al-Farra.

Ia menambahkan bahwa situasi ini tidak dapat dipertahankan dan sudah mematikan bagi anak-anak di Gaza. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah Zionis Terus Halangi Masuknya Bantuan, Pasokan Makanan dan Obat-obatan Tertahan di Yordania
Hamas: “Tak Ada Bantuan Masuk ke Gaza, Netanyahu Menyesatkan Opini Publik Internasional!” »