Tenaga Medis: RSF Tahan Ribuan Warga Sipil Sudan di El-Fasher dalam Kondisi Buruk
6 November 2025, 10:32.

Keluarga-keluarga Sudan yang menyelamatkan diri dari bentrokan di El-Fasher berkumpul di sekitar kendaraan setelah tiba di Al Dabbah, tempat mereka kini hidup dalam kondisi sulit. Suasana di Al Dabbah, Sudan, pada 3 November 2025. [Stringer – Anadolu Agency]
SUDAN (Middle East Monitor) – Sebuah kelompok medis Sudan mengungkapkan bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menahan ribuan warga sipil di El-Fasher dan menghalangi evakuasi mereka.
Situasi itu memperburuk krisis kemanusiaan di kota yang dikuasai milisi tersebut.
Jaringan Dokter Sudan mengatakan RSF menyita semua sarana transportasi warga, juga memaksa mereka yang mencoba menyelamatkan diri untuk kembali—termasuk yang terluka dan mengalami kekurangan gizi.
Situasi di El-Fasher digambarkan sangat kritis akibat minimnya obat-obatan dan tenaga medis, beberapa di antaranya ditahan atau diculik.
Kelompok itu menuntut pembebasan warga sipil, pembukaan koridor aman, serta akses bagi organisasi kemanusiaan untuk mengevakuasi korban tewas yang masih berserakan di pinggiran kota.
RSF merebut El-Fasher pada 26 Oktober. Mereka melakukan pembantaian terhadap warga sipil. Pemimpin RSF, Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti), mengakui adanya pelanggaran, tetapi mengklaim telah membentuk komite penyelidikan.
Sejak perang antara tentara Sudan dan RSF pecah pada April 2023, lebih dari 20.000 orang tewas dan lebih dari 15 juta lainnya terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB dan organisasi lokal. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
