Mendesak: Pembentukan Koridor Kemanusiaan untuk Evakuasi Warga Sipil Sudan dari Zona Konflik

6 November 2025, 10:35.

Keluarga-keluarga Sudan yang menyelamatkan diri dari bentrokan di El-Fasher tiba di Al Dabbah, Negara Bagian Utara Sudan, dan kini hidup dalam kondisi sulit, 3 November 2025. [Stringer – Anadolu Agency]

SUDAN (Middle East Monitor) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan aman untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak di tengah pertempuran sengit antara militer Sudan dan Rapid Support Forces (RSF).

Juru Bicara ICRC di Sudan, Adnan Hezam, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi kemanusiaan terus memburuk. Sementara itu, akses bantuan semakin terhambat oleh meningkatnya kekerasan dan operasi militer, terutama di Tawila, Darfur Utara.

Ia mendesak pihak yang bertikai untuk membuka akses bagi pekerja kemanusiaan dan melindungi warga sipil. 

Krisis makin parah sejak RSF merebut El-Fasher pada 26 Oktober, yang menurut organisasi lokal dan internasional disertai pembantaian warga sipil dan memperbesar risiko pemisahan Sudan.  

Pemimpin RSF, Hemedti, mengakui adanya pelanggaran oleh pasukannya, namun mengklaim telah membentuk komite penyelidikan. 

Konflik yang pecah sejak April 2023 telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi. Sementara itu, upaya mediasi internasional belum berhasil menghentikan perang. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Krisis Kesehatan dan Kemanusiaan Meningkat di Gaza Saat Dunia Sibuk Berunding
Sudan Desak Tekanan Internasional terhadap UEA atas Dugaan Pasok Senjata untuk RSF »