Alhamdulillah, Kawan-kawan Kita Tiba di Gaza

26 November 2010, 21:55.

JAKARTA, Jum’at (Sahabatalaqsha.com): Hampir 50 hari sejak berangkat dari London, dan sesudah melewati berbagai kesulitan termasuk penculikan, kafilah solidaritas Palestina “Road to Hope” akhirnya tiba di Gaza, demikian dilaporkan Al-Aqsa Voice dan Ma’an News.

Berbagai upaya penjegalan dilakukan oleh sejumlah pihak, terutama pemerintah Mesir yang melarang konvoi darat itu memasuki wilayahnya dari Libya selama berpekan-pekan, namun akhirnya sekitar 45 orang relawan dengan 30 kendaraan itu tiba di Gaza, Kamis 25 November, sore waktu setempat. Mereka memasuki Gaza melalui pintu perbatasan Rafah.

Juga termasuk dalam penjegalan itu adalah penculikan terhadap 10 orang relawan Road to Hope dari pelabuhan Derna di Libya ke Athena, Yunani, yang dilakukan oleh kapten kapal Strofades IV yang sedianya akan dipakai untuk mengangkut kafilah menuju pelabuhan Al-Arisy, Mesir. Kapten kapal itu belakangan diketahui berkebangsaan Ukrainia dan diduga disewa pihak Zionis untuk mempersulit perjalanan kafilah.

Kesepuluh relawan yang diculik itu dibebaskan di Athena, dan dikembalikan ke negara masing-masing, termasuk Inggris. Para mantan korban penculikan itu lalu sengaja terbang kembali ke Libya dan bergabung dengan para anggota kafilah lainnya, untuk melanjutkan perjalanan ke Al-Arisy.

Sumber-sumber informasi Mesir mengatakan bahwa kafilah kemanusiaan tersebut meninggalkan barang-barang bantuan kemanusiaan yang mereka bawa di pelabuhan Al Arisy, Mesir, untuk kemudian diangkut ke Jalur Gaza melalui pintu perbatasan Rafah.

Kafilah kemanusiaan ini membawa 30 mobil ambulans, obat-obatan serta peralatan belajar untuk anak-anak sekolah. Ikut serta dalam kafilah ini 45 aktivis kemanusiaan yang berasal dari sejumlah negara Arab, Eropa dan Amerika Latin. Sedangkan jumlah peserta yang paling banyak berasal dari Irlandia,  Argentina dan Inggris daratan.

Sementara Ma’an News melaporkan bahwa salah seorang peserta kafilah The Road to Hope yang berasal dari London dan mengenalkan dirinya bernama Shabz, mengatakan bahwa ia merasa sangat bahagia bisa menginjakkan kakinya di Gaza.

“Kami membawa mainan anak-anak, peralatan rumah sakit dan kami juga membawa selimut,” katanya, melalui telepon ketika ia dan rombongan dalam perjalanan dari Rafah ke kota Gaza.

Berbicara dari London, juru bicara kafilah The Road to Hope, Leyla Runaina Hyda, mengatakan bahwa hanya 37 peserta kafilah yang akhirnya diizinkan pemerintah Mesir masuk ke Gaza, termasuk Ken O’Keefe, warga negara Irlandia yang juga mantan Marinir AS, yang sebelumnya telah ikut serta dalam Freedom Flotilla dan menyaksikan kebiadaban angkatan laut Zionis membunuh 9 aktivis kemanusiaan di dalamnya.

Pemerintah Mesir melarang peserta lainnya, termasuk sejumlah aktivis yang sebelumnya ikut dalam Fredom Flotilla. (RAL/ Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Mendobrak Tembok Gaza - Menyapa Al-Aqsha & Palestina

« Militer Zionis di Tepi Barat: Tangkap Warga Palestina, Hancurkan Masjid, Peternakan
Banjir Dukungan dari Spanyol untuk Palestina »