Menlu Turki: ‘Sudah Waktunya Israel Membayar’ Harga Kebrutalannya
3 September 2011, 12:16.
JAKARTA, Sabtu (Sahabatalaqsha.com): Ankara mengusir dutabesar Israel ke Turki dan memutus semua hubungan militer dengan Tel Aviv karena menolak meminta maaf atas penyerangan terhadap Freedom Flotilla to Gaza tahun lalu yang menyebabkan terbunuhnya sembilan orang relawan kemanusiaan Turki.
Berbagai media melaporkan, Menlu Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan Jum’at kemarin 2 September bahwa Ankara menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Tel Aviv dari tingkat dutabesar ke tingkat Sekertaris Dua dan bahwa dutabesar Israel akan meninggalkan Turki sebelum hari Rabu pekan depan.
Davutoglu juga mengumumkan pembekuan semua kesepakatan militer yang pernah ditandatangani sebelum ini, seraya berujar, “Sudah waktunya Israel membayar (atas semua perilakunya).”
Israel Minta Dukungan AS
Seperti dapat diduga, pihak Zionis Israel mengadu dan merengek minta pertolongan kepada Amerika.
Dikabarkan, wakil ketua Knesset Danny Danon menulis surat kepada US Secretary of State Hillary Clinton dan meminta agar Washington mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa Turki adalah negara pendukung terorisme.
“Turki sekarang semakin dekat kepada Iran dan menjadi pelanjut ‘poros kejahatan’ (axis of evil). Pemerintahan (Amerika Serikat) di Washington harus segera menangani masalah Turki ini sebelum terlambat,” demikian kata Danon sebagaimana dilansir media-media setempat.
Danon juga menyerukan diberlakukannya sanksi diplomatik dan ekonomik terhadap Turki sampai “Ankara berubah dan meninggalkan jalan teror.”
“Orang-orang Turki itu melanggar batas. Mereka mendukung flotilla, mendukung teror dan berani beraninya mereka meminta Israel untuk meminta maaf kepada mereka,” rengek Danon. (GP/Sahabat Al-Aqsha)

Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
