Sepanjang Mei Zionis Culik 21 Mahasiwa Palestina
14 June 2012, 13:26.

Beginilah mahasiswa-mahasiswi kita diculik tanpa alasan yang jelas oleh penjajah Zionis. foto: IMEMC
JAKARTA, Kamis (Sahabatalaqsha.com): Sepanjang bulan Mei kemarin, pasukan Zionis menangkap 21 mahasiswa Palestina, termasuk 19 mahasiswa dari sejumlah universitas di Tepi Barat, dua orang mahasiswi yang kuliah di Hebron dan dua orang mahasiswi lainnya yang belajar di Ukraina. Demikian dilaporkan Jaringan Eropa untuk Mendukung Hak Tahanan Palestina (UFree) seperti dikutip oleh International Middle East Media Center (IMEMC).
UFree menyebutkan, serdadu Zionis telah menculik mahasiswa-mahasiswa dari universitas An-Najah di Utara Tepi Barat. Mereka adalah Moath Bari, Soheib Damaa, Mohammad Matar, Nidal Fatash, Ibrahim Fatash, Baraa Fatash, Abdul-Rahim Esthiyya dan Mohammad Tobish. Mereka juga menangkap Bahaa’ Ghanem, Ahmad Haliqa dan Shadi Haliqa yang kuliah di universitas Al-Quds (Yerusalem).
Salah seorang mahasiswa, Mohammad Ali Tobish, 26, ditangkap setelah serdadu-serdadu Zionis menyerang rumahnya di desa Kharsa, dekat Selatan Tepi Barat. Tanpa alasan yang jelas, serdadu-serdadu ini lalu mengikat tangan Tobish dan menutup matanya lalu membawanya ke lokasi rahasia.
Militer Zionis juga menangkap enam orang mahasiswa dari Universitas Politeknik Palestina. Di antara enam orang itu terdapat dua orang mahasiswi yang teridentifikas bernama Islam Basheti dan Afnan Ramadan. Sementara mahasiswa yang ditangkap teridentifikasi bernama Jaber Rajoub, Abdullah Rajoub, Mos’ab Talahma dan Sayyaf Abu Toema.
Mahasiswa lainnya, yakni Tha’er Shalalda dan Fayez Jaber ditangkap di kampusnya, universitas Hebron di Hebron. Di lokasi lain, sejumlah serdadu dilaporkan berjaga-jaga di jembatan King Hussein (penyeberangan Al-Karama) lalu menangkap dua orang mahasiswi, yakni Yasmin, 22, dan saudarinya Zeina, 23, yang baru menyelesaikan kuliah kesehatan di Ukraina. Ayahnya, Najeeb mengatakan bahwa keluarga menunggu kedatangan mereka untuk merayakan kelulusannya. “Tapi para penjajah ini membuat perayaan ini menjadi sebuah kesedihan,” ujarnya.
Kepala UFree, Mohammad Hamdan, mengecam pelanggaran yang dilakukan ‘Israel’ juga serangan-serangan sistematik terhadap pelajar Palestina. Pelanggaran ini, imbuhnya, telah mencoreng Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan perjanjian internasional terkait perlindungan memeroleh pendidikan bagi setiap warga. Hamdan meminta badan PBB untuk pendidikan dan UNESCO agar segera bertindak.* (MR/ Sahabat al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

 
                         
                         
                         
                         
                        