Relawan Sahabat Al-Aqsha Surya Fachrizal serahkan dana beasiswa 30 mahasiswa kedokteran Palestina kepada pengurus Al-Sarraa Foundation di Jalur Gaza. (Inzet) Enam dari 30 calon dokter yang mendapatkan beasiswa. Semua data pribadi mereka ada pada kita, untuk selalu kita ejakan doa-doa terbaik. foto: Sahabat Al-Aqsha
JALUR GAZA, Jum’at (SahabatAlAqsha.com): Alhamdulillah, sebuah amanah penting lagi selesai ditunaikan. Dalam rangkaian kunjungan di Jalur Gaza, Tim Amanah Indonesia (SA2Gaza) telah menyerahkan beasiswa senilai USD 18,000 untuk 30 mahasiwa kedokteran Palestina yang sedang kuliah di beberapa universitas di Sudan. Beasiswa itu untuk digunakan selama masa kuliah Januari sampai Juni 2013.
Penyerahan dilakukan oleh relawan Sahabat Al-Aqsha Surya Fachrizal kepada Abu Abdurrahman, salah seorang pengurus Al-Sarraa Foundation di depan kantor Direktorat Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kesehatan Palestina, yang berlokasi di komplek Rumah Sakit Syifa di Gaza City.
Membantu 30 calon dokter ini sudah dilakukan Sahabat Al-Aqsha sejak awal tahun 2012 lalu. Menurut Ketua Umum Fanni Rahman, “Kepinginnya kita menguliahkan calon-calon dokter Palestina ini di Indonesia, seperti yang dilakukan ikhwan kita di Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kepada empat calon dokter Palestina.”
Namun menurut Fanni, birokrasi untuk mendatangkan mahasiswa Palestina kuliah ke Indonesia terlalu rumit. “Jadi kita diarahkan oleh Al-Sarraa untuk potong kompas, mengongkosi kuliah 30 mahasiswa yang sedang belajar di Sudan.”
Kenapa Sudan?
Masih menurut Fanni, mereka yang kuliah di negara lain yang lebih kaya seperti Yordania, Kuwait, Saudi, atau negara Barat sudah banyak yang mengongkosi, “Jadi kita diminta membantu para mahasiswa yang berkuliah di negara yang lebih sederhana.”
Mewakili seluruh keluarga besar Sahabat Al-Aqsha, Fanni menyampaikan: “Terima kasih yang tulus sedalam-dalamnya kepada seluruh Sahabat Al-Aqsha di dunia maya, baik di Twitter maupun para pengunjung setia Website Sahabat Al-Aqsha, karena telah serius bergerak nyata membantu penguatan barisan saudara-saudara kita.”
“Para calon dokter itu, bukan saja akan bertugas menjalankan amanah-amanah kemanusiaan, bahkan saya yakin mereka juga calon-calon pemimpin yang akan membebaskan Masjidil Aqsha bersama kita,” katanya sambil mengingatkan kita semua akan Asy-Syahid Dr Abdul Aziz Al-Rantissi, seorang dokter spesialis anak yang menggantikan Syeikh Ahmad Yasin, menjadi orang nomor satu dalam perjuangan kemerdekaan tanah suci itu.
Direktur Al-Sarraa Foundation Abu Ahmad Ziyad menyampaikan rasa gembiranya, “Ini wujud persaudaraan yang sangat murni. Saya terharu atas besarnya perhatian Sahabat-sahabat di Twitter dan Website Sahabat Al-Aqsha. Anda semua begitu serius mengemban amanah ini. Mudah-mudahan para calon dokter kita belajar lebih giat lagi untuk mencari ridha Allah. Terima kasih, terima kasih… Allah Pemberi Balasan yang Maha Sempurna.”
Kita masih membuka kesempatan siapa saja yang berkenan membantu periode beasiswa berikutnya untuk 30 calon dokter kita, yaitu Juli sampai Desember 2013, masih diperlukan USD 18,000 lagi. Semoga Allah mudahkan dan limpahi keberkahan atas amal shalih ini.* (Sahabat Al-Aqsha)