Surya Fachrizal bersama Kak Bimo dan Salim A. Fillah di Juhrud Dik, mendekati titik terdepan berhadapan dengan para sniper zionis di Gaza Timur. foto: Sahabat Al-Aqsha
JALUR GAZA, Jum’at (SahabatAlAqsha.com): Ngomong-ngomong masih ingat Surya Fachrizal?
Ya, ini relawan Sahabat Al-Aqsha yang juga wartawan Majalah Hidayatullah, yang 2,5 tahun lalu ditembak oleh tentara zionis ‘Israel’ di atas kapal Mavi Marmara. Dengan izin Allah, untuk pertama kalinya sejak ditembak tentara zionis 31 Mei 2010, Surya baru-baru ini menginjakkan kaki di bumi Gaza yang dirindu-rindukannya, bersama Tim Amanah Indonesia (SA2Gaza).
Dua setengah tahun yang lalu, bersama dua relawan Sahabat Al-Aqsha yang lain, Surya diizinkan Allah ikut serta memperkuat tim relawan Indonesia yang berjumlah 12 orang bergabung ke dalam Armada Kebebasan untuk Gaza (Freedom Flotilla to Gaza). Sembilan relawan lain berasal dari KISPA dan MER-C Indonesia.
Penyerangan atas enam kapal Freedom Flotilla yang membawa ribuan ton bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza terjadi di perairan internasional di Laut Mediterania, saat para relawan melakukan solat subuh di geladak kapal Mavi Marmara.
Surya termasuk diantara 50 orang yang ditembaki. Peluru zionis itu merangsek dadanya, menyerempet paru-paru dan liver, merobek diafragma, dan bersarang di atas tulang panggul kanannya.
Lubang masuknya peluru zionis dan sayatan tube untuk keluarkan darah Surya yang disayatkan saat ia masih di helikopter zionis. foto: Sahabat Al-Aqsha
Bekas dada dan perut Surya yang dioperasi oleh dokter-dokter zionis di RS Rambam Haifa tanpa mengeluarkan pelurunya. Foto ini diambil saat Surya sudah dievakuasi ke RS Militer Raja Hussein di Amman Yordania, 2,5 tahun silam. foto: Sahabat Al-Aqsha
Dadanya dioperasi dan dibelah oleh dokter-dokter zionis di Rumah Sakit Rambam di Haifa, tapi pelurunya tidak dikeluarkan. Hampir sebulan kemudian baru disadari, peluru itu masih ada di dalam tubuhnya, lalu dioperasi ulang dan dikeluarkan oleh dokter-dokter di RS Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta.
Surya yang pendiam hanya mesem-mesem ditanya bagaimana perasaannya tiba di Gaza. “Alhamdulillah… Senang,” katanya singkat.
Salah seorang anggota tim kita berseloroh, “Ya Surya saja yang menyerahkan beasiswa calon dokter Palestina, nanti kalau terpaksa dirawat lagi biar yang menangani dokter Palestina, jangan dokter zionis… Hehehe…”
Semoga Allah balas setiap kesakitan dan susah payah Surya membantu saudara-saudaranya umat Islam Palestina. Semoga anak keturunan Surya (dan kita semua) termasuk yang akan ikut membebaskan Masjidil Aqsha dan tanah suci Palestina.
Yang berminat membaca kembali peristiwa sekitar ditembaknya Surya diantaranya di dua arsip laporan ini. Silakan diklik: [Foto] Proses Pemindahan Surya Fachrizal di Yordan dan ini Ditembak Israel di Mavi Marmara * (Sahabat Al-Aqsha)