Bennett Minta Tersangka Pembunuh Diampuni
10 October 2016, 18:19.

Serdadu ‘Israel’ Elor Azaria, terekam video menembak warga Palestina yang terluka parah di kepalanya saat tergeletak tak berdaya di tanah. Foto: AFP
PALESTINA, Senin (Middle East Eye): Menteri Pendidikan ‘Israel’ Naftali Bennett menuntut pengampunan bagi serdadu yang dituduh membunuh seorang warga Palestina yang tergeletak penuh luka di Tepi Barat terjajah. Kasus tersebut menimbulkan kontroversi dan mengguncang situasi politik ‘Israel’ – kelompok konservatif membela si serdadu Elor Azaria, yang berkebangsaan Perancis-‘Israel’, sementara pengadilan militer mengadilinya untuk “pembunuhan tidak direncanakan.”
“Serdadu ini seharusnya tidak merasakan sehari pun di dalam penjara. Jika ia dinyatakan bersalah, ia harus segera diampuni,” ungkap Bennett kepada radio militer Zionis kemarin (9/10). “Serdadu kita sedang menghadapi gelombang teroris Palestina dan mereka melindungi kita. Kita harus menunjukkan pada mereka bahwa kita mendukung mereka,” katanya.
Bennett, yang juga kepala partai nasionalis Jewish Home, mendapat kritikan keras atas komentarnya itu. Anggota parlemen oposisi Elazar Stern, mengatakan ia “sangat sedih” bahwa menteri pendidikan “merongrong” sistem pengadilan militer. Ketika pengadilan sedang berlangsung, “seorang menteri seharusnya menahan diri dan tidak memberikan komentar,” kata Stern.
September lalu, PM Benyamin Netanyahu juga dikecam karena menelepon ayah si serdadu beberapa jam setelah insiden tersebut untuk menyatakan rasa simpatinya.
Azaria terekam menembak Fatah al-Sharif (21) saat ia tergeletak tak berdaya di tanah dengan luka parah dan sama sekali tidak bersikap mengancam jiwa siapapun. Otoritas ‘Israel’ menuduh Sharif dan Ramzi al-Qasrawi (21) menikam dan melukai ringan seorang serdadu ‘Israel’ di kota Al-Khalil, Tepi Barat pada 24 Maret lalu.
Video yang diambil oleh seorang relawan Palestina yang bekerja di organisasi hak asasi manusia ‘Israel’, B’Tselem, memperlihatkan Azaria berbicara singkat dengan serdadu lainnya kemudian membidik dan menembak Sharif dari jarak beberapa meter saja. Menurut B’Tselem, Sharif ditembak mati ketika ia sama sekali tidak bersikap mengancam jiwa siapapun. Hingga kini pengadilan belum menentukan tanggal pembacaan vonis atas Elor Azaria.* (Middle East Eye | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
