Tentara Zionis dan Aparat Fatah Berlomba Tangkap Warga Palestina
12 April 2010, 21:37.
Sahabatalaqsha.com-Tepi Barat yang dijajah– Tak mau kalah dengan apa yang dilakukan aparat militer penjajah Zionis Israel, aparat “keamanan” kelompok Fatah (kaki tangan Zionis yang memerintah secara ilegal di Tepi Barat) pun melakukan aksi serupa terhadap warga Palestina di sejumlah kota di Tepi Barat, yaitu Al Khalil (Hebron), Bait Lahm (Bethlehem), Qalqiliya dan Nablus.
Di Nablus, aparat Abbas itu menangkap Zahir Musa, setelah mereka menggeledah rumahnya di kawasan Zawata. Bersamaan dengan itu, hari ini juga ia mendapat “surat panggilan” dari markas besar intelijen Fatah.
Aparat Fatah juga menculik Prof. ‘Ala Al Baithar, setelah mereka menyerbu masuk rumahnya di kota yang sama. Sebelumnya Otoritas Fatah juga telah memecat Prof. ‘Ala Al Baitar dari pekerjaannya sebagai pengajar, dengan dalih dukungan politiknya yang tak sesuai dengan selera Otoritas Fatah.
Aparat Fatah juga menawan seorang wartawan, Shamid Dweikat, dari kawasan Baita, yang bekerja di kantor berita An Najah di Nablus. Penawanannya dilakukan setelah aparat Fatah memintanya dating menghadap mereka. Bagi Dweikat, ini adalah penawanan untuk kesekian kalinya di tangan aparat Fatah.
Aparat Abbas juga menangkap Muhammad Shabahi Khalaf, seorang mahasiswa Universitas Kebangsaan An Najah, Ahmad At Turabi, setelah para aparat Fatah menggeledah rumahnya didesa Shurrah.
Di kota Al Khalil, aparat Fatah (Abbas) menculik seorang imam dan mu’adzin masjid Asy Syuyukh Al Jadid, Syaikh Abdul Karim Halayiqah (54 tahun), setelah beliau dipanggil untuk datang menghadap. Sebelumnya Syaikh Abdul Karim juga telah ditawan aparat Fatah selama 7 bulan dan mengalami berbagai siksaan keras dari para “pemeriksa” aparat Fatah, lalu beliau dibebaskan setelah salah satu matanya rusak akibat penyiksaan yang dilakukan aparat Fatah itu terhadapnya. Kini beliau lagi-lagi harus menghadapi para aparat yang sama.
Beberapa hari yang lalu, aparat Abbas juga menangkap pemimpin kotapraja Bait Ula, Sulaiman Al ‘Adam, setelah ia diminta dating menghadap. Aparat juga menangkap Mudhar Ighnimat, kepala Kantor Kejaksaan di Samirah Halayiqah terdahulu.
Bersamaan dengan itu, aparat militer penjajah Zionis juga menangkap Abdullah Qa’qur, mantan calon anggota legislatif dari partai Perubahan dan Reformasi, setelah mereka menyerbu masuk rumahnya di Al Khalil. Sebelumnya Qa’qur juga ditawan penjajah Zionis dan telah berkali-kali mengalami penginterogasian dan penculikan oleh aparat Abbas di distrik itu.
Militer penjajah Zionis juga menyerbu masuk rumah Anas Al Hashlamun, menyerangnya dengan pukulan lalu menyeretnya ke markas mereka. Padahal, disebutkan bahwa kondisi kesehatan Al Hashlamun saat itu sangat buruk yang seharusnya ditangani dengan operasi.
Sementara itu, aparat Abbas pun semakin meningkatkan operasi mereka, melakukan rangkaian interogasi terhadap para pendukung Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) selama beberapa terakhir ini. Operasi itu dilakukan terhadap puluhan pendukung dan para pemimpin Hamas dari berbagai kawasan di distrik tersebut.
Di Qalqiliya, Aparat Fatah melancarkan sejumlah operasi penculikan. Mereka yang menjadi korban penculikan dan penangkapan itu adalah Ibrahim Rajih Naufal, Ammar As Saman, Hisam Labidah, Sami Inab, Shalih Abu Shalih, Muayyid Ja’idi dan Arif Naufal. Masing-masing dari mereka sebelumnya juga ditawan antara 4 sampai 8 bulam di penjara-penjara aparat Fatah, dan mengalami berbagai penyiksaan keras.
Di Bait Lahm, aparat Abbas menangkap Adil Muhammad Hamdan Syawawirah, kurang dari satu pekan setelah beliau baru saja dilepaskan dari penjara mereka selama 3 bulan dan mengalami penyiksaan fisik dan psikologis. av/ral
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

