PHRF: “52 Warga Palestina Tewas Dibunuh Dengan Gas Di Terowongan Sejak Awal 2010”

1 May 2010, 21:43.

Warga Gaza tewas di terowongan karena diracuni dengan gas oleh penguasa Mesir, (foto: imemc)

Warga Gaza tewas di terowongan karena diracuni dengan gas oleh penguasa Mesir, (foto: imemc)

Sahabatalaqsha.com -Gaza- Yayasan Hak-Hak Asasi Manusia Palestina, The Palestinian Human Rights Foundation (PHRF), hari Jum’at mengumumkan bahwa sejak awal tahun ini, 52 warga Palestina meninggal dunia di terowongan-terowongan perbatasan setelah penguasa Mesir mengalirkan gas ke dalam terowongan-terowongan itu ketika warga Palestina tengah berada di dalamnya.

PHRF mengatakan bahwa penguasa Mesir dengan sengaja mengalirkan gas ke dalam terowongan-terowongan yang digunakan warga Palestina untuk “menyelundupkan” bahan pangan, obat-obatan dan kebutuhan pokok yang sudah tidak bisa diperoleh lagi di Jalur Gaza akibat masih berlangsungnya blokade Israel di wilayah pesisir Palestina itu.

Yayasan itu menegaskan bahwa tindakan penguasa Mesir itu adalah pelanggaran serius terhadap Hukum Internasional karena Hukum Internasional melarang penyerangan dengan gas ke wilayah sipil dan tindakan itu dinilai sebagai kehajahatan terencana.

Dikatakan bahwa semua bukti dan fakta lapangan menunjukkan bahwa Mesir melakukan kejahatan serius itu dan yayasan hak asasi itu menunut penguasa Mesir berhenti melakukan pelanggaran-pelanggaran dan berhenti menjadi bagian dari blokade zalim dan tidak legal Israel itu.

Lebih jauh PHRF menekankan bahwa blokade termasuk tindak kejahatan perang berdasarkan artikel 8 hukum asas Mahkamah Kejahatan Internasional.

Terowongan-terowongan itu adalah saluran terakhir bagi rakyat Palestina yang harus bertahan hidup di bawah blokade Israel yang tahun ini sudah memasuki tahun keempat. Mesir, tegas PHRF, harus memberikan altiernatif sehingga memungkinkan warga Gaza mendapatkan kebutuhan pokok mereka.

PHRF menandaskan bahwa memakai gas dan senjata bukan konvensional melanggar Hukum Internasional dan karenanya Mesir bertanggungjawab atas keikutsertaannya melanggengkan blokade. Mesir yang berbatasan langsung dengan Gaza bisa membuka kepungan blokade itu, tetapi ternyata Mesir memilih membantu Israel dan manjadi bagian dari blokade ilegal yang diberlakukan sebagai hukuman kolektif terhadap lebih dari satu juta rakyat Palestina di Gaza.

PHRF menuntut Mesir agar secara permanen membuka Terminal Rafah sehingga obat-obatan, alat-alat medis, makanan dan bahan-bahan pokok bisa masuk ke Gaza. imemc/ez

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Lagi, Gerombolan Pemukim Yahudi Serbu Kebun Zaitun Warga Palestina Dan Cabut 30 Pohon
Masyarakat Indonesia Titip 400 juta kepada Sahabat Al-Aqsha untuk Gaza »