Semakin Dekat Ke Gaza, Persiapan Penyambutan Semakin Meningkat
24 May 2010, 23:53.
Sahabatalaqsha.com -Gaza- Warga Jalur Gaza dan sejumlah organisasi kemanusiaan di sana terus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menerima kedatangan The Freedom Flotilla, kafila kapal solidaritas terbesar yang pernah ke Gaza, yang diperkirakan akan tiba hari Jum’at. Israel tetap dengan ancamannya, akan menghadang kafila bantuan kamanusiaan internasional itu dengan segala cara, agar tidak berhasil mencapai Gaza.
Tahun lalu, Israel mencegat sejumlah kapal yang menuju Gaza. Militer Israel menghentikan beberapa kapal dan menahan para aktivis serta para jurnalis selama beberapa hari. Sampai saat ini Israel masih menahan dua kapal, sebagai bagian dari apa yang disebut dengan “Dignity Campaign,” dan menolak untuk mengembalikan kapal itu.
Meskipun ancaman Israel terus membayangi, persiapan di Gaza terus berjalan. Mentri Tenaga Kerja Palestina di Jalur Gaza telah dan terus melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan pelabuhan yang sebenarnya hanyalah pelabuhan nalayan itu.
Para aktivis dan wakil-wakil organisasi hak-hak asasi manusia yang sedang dalam pelayarannya menuju Gaza, bertekad menapakkan kaki ke tanah Gaza untuk mengantarkan langsung bantuan kemanusiaan itu langsung ke wilayah pesisir Palestina yang diblokade Israel sejak hampir empat tahun lalu.
The Freedom Flotilla yang terdiri dari 9 kapal itu; satu didanai oleh Kuwait, berbendera Turki dan Kuwait: satu didanai Aljazair, satu oleh Swedia, satu oleh Yunani, dan enam kapal penumpang. Salah satu dari kapal penumpang menyandang nama “Eight Thousand,” merujuk kepada delapan ribu tahanan Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.
Kafila kapal The Freedom Flotilla membawa sekitar 750 aktivis yang berasal dari sekitar 42 negara. Di antara para penumpang itu terdapat 44 orang tokoh, termasuk anggota parlemen negara-negara Eropa dan Arab.
Flotilla mengangkut 10.000 ton keperluan dan peralatan medis, bahan bangunan dan kayu, 100 rumah mobile, dan 500 kursi roda listrik.
1.419 rakyat Palestina gugur pada agresi Israel tahun lalu dan sekitar 6.000 orang terluka. Hampir 600 orang dari yang terluka itu menjadi cacat secara permanen. Sebagian besar korban kebrutalan Israel itu adalah warga sipil, terutama perempuan, anak-anak dan lansia.
Berdasarkan kabar yang Sahabat Al-Aqsha terima dari salah seorang aktivis Indonesia, yang bertugas sebagai project officer Mer-C di Gaza, Nurfitri Taher, yang ikut berlayar dengan kapal Mavi Marmara dari Turki hari Sabtu lalu, bahwa sore tadi, Senin 24 Mei, Waktu Indonesia Barat, kapal yang ditumpanginya telah tiba di Antalya, yang terletak di barat daya Turki. Penduduk dunia dapat “ikut berlayar” bersama Mavi Marmara dengan mengikuti secara live pelayaran Mavi Marmara 24 jam, Insya Allah sampai ke Gaza, dengan membuka website IHH, organisasi bantuan kemanusian Turki yang menjadi penyelenggara utama misi kemanusiaan ke Gaza ini di www.ihh.org.tr imemc/ihh/ez
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

