Krisis Listrik Gaza Ancam Nyawa Ratusan Pasien
19 February 2012, 10:39.
JAKARTA, Ahad (Sahabatalaqsha.com): Sekitar 80% pasien di rumah sakit Gaza terancam meninggal bila krisis listrik tidak segera ditangani.
Seperti dikutip dari laman Alresalah, Kementerian Kesehatan di Gaza mengingatkan bahwa saat ini ada sedikitnya 404 pasien cuci darah yang pengobatannya sangat bergantung pada aliran listrik.
Selain itu, juga terdapat seratus pasien anak-anak yang saat ini berada dalam penanganan khusus. Kepala departemen hubungan dan informasi Kementerian Kesehatan, Dr. Ashraf Al-Qidra mengatakan bahwa sekitar 72% cadangan diesel di rumah sakit Gaza telah habis dipakai.
Kebutuhan dua pertiga listrik di Jalur Gaza yang disuplai dari satu-satunya generator yang ada telah berhenti beroperasi pada Selasa (14/ 2/ 2012) lalu akibat keterbatasan bahan bakar. Dalam satu hari, hanya enam jam listrik hidup dan 18 jam mati. Listrik menyala hanya di malam hari, sejak pukul 06.00 sore hingga 00.00 tengah malam.
Blokade kejam Zionis atas Gaza sudah berlangsung lima tahun. Tidak ada manusia dan barang yang bisa keluar dan masuk Gaza kecuali dengan susah payah atau melalui terowongan-terowongan. Bahan bakar sangat sulit didapat padahal musim dingin belum
Sabtu kemarin, Mesir berjanji akan membantu memenuhi kebutuhan bahan bakar di Jalur Gaza agar satu-satunya pembangkit listrik di sana bisa beroperasi maksimal. Bantuan ini rencananya akan dimulai hari ini Insya Allah.
Seperti dikutip dari laman Maan News, Mesir akan mengirimkan 500 ribu liter bahan bakar setiap harinya untuk pembangkit listrik. Dan sekitar 100 ribu liter untuk pompa bensin.
Warga Gaza sendiri sudah sering membeli bahan bakar dari Mesir dengan cara diselundupkan. Namun belakangan ini pembelian dihentikan lantaran pihak penyelundup dari Mesir meminta kenaikan bagi hasil. Pihak pedagang di Gaza juga pemerintah menolak permintaan ini. (MR/ Sahabat al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
