Pengadilan Zionis Tolak Tuntutan Kompensasi Korban Serangan Zionis ‘Israel’

15 March 2013, 21:18.

JAKARTA, Jum’at (SahabatAlAqsha.com): Seorang pemuda berusia 24 tahun yang lumpuh akibat tembakan tank-tank Zionis mengatakan, permohonan kompensasi yang diajukannya ditolak pengadilan zionis ‘Israel’. “Saya merasa dicurangi,” ujar Arafat Dayem kepada Pusat HAM Palestina (PCHR), seperti dikutip dari Maan News.

Pada 5 Januari 2009, tank-tank Zionis membombardir sebuah tenda berkabung di Beit Hanoun. Saat itu Dayem dan kerabatnya tengah berkabung atas kematian sepupunya, Arafah—seorang tenaga medis yang terbunuh dalam tugasnya pada serangan zionis Operasi Timah Panas atas Gaza. Dalam bombardir tersebut, sebanyak lima orang dilaporkan tewas dan 17 orang lainnya terluka, termasuk Dayem yang terkena serangan di lehernya dan langsung lumpuh.

Pada 14 Februari, pengadilan Zionis menolak klaim kompensasi yang diajukan Dayem. “Tapi saya tidak akan menyerah. Mereka tidak bisa menolak begitu saja. Saya tidak ingin uang. Saya hanya ingin perawatan. Saya ingin bertanya kepada hakim apa hak mereka membuat saya dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.

Malam ketika ia terluka akibat bombardir Zionis, Dayem mendonasikan darahnya untuk sepupunya. Namun sepupunya tidak berhasil diselamatkan. “Ketika saya kembali ke rumah malam itu, saya menangis. Dan sekarang setiap saya mengingat kejadian itu, rasanya seolah-olah saya mengucapkan selamat tinggal kepada tubuh saya. Jika mereka dapat membuat saya berjalan kembali, bahkan jika itu hanya dengan berjalan menggunakan tongkat sepanjang hidup saya, saya akan menutup kasus saya. Saya tidak mau uang mereka. Saya hanya ingin dapat berjalan kembali,” paparnya.

Ia melanjutkan, “Keluarga saya sangat miskin dan kami tidak mampu membiayai perawatan. Hakim pun sebenarnya mengetahui hal ini tapi ia masih menolak memberikan bantuan yang saya butuhkan.” Saat ini Dayem menggunakan kursi roda untuk bergerak di sekitar rumahnya. Namun ia tidak sanggup memakainya terus menerus. “Kursi roda ini memerlukan baterai untuk bergerak dan membutuhkan biaya 500 shekel (US$135) per bulan. Saya tidak memiliki uang sebanyak itu sehingga saya tidak bisa banyak bergerak,” imbuhnya.

PCHR mencatat, ada sekitar 1.046 klaim dari warga sipil Palestina terhadap Kementerian Pertahanan zionis yang menuntut kompensasi setelah serangan tiga pekan di Gaza pada 2009 lalu. Pengadilan Zionis membebani biaya sekitar 30.000 shekel (US$8.100) kepada setiap penggugat. Uang ini tidak akan dikembalikan meski kasusnya gagal dibawa ke pengadilan.* (MR/ Sahabat al-Aqsha)

dayem

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Suami Istri ini Sudah Berkali-kali Dipisah Paksa oleh Zionis (Video)
Penjaga-penjaga Masjidil Aqsha Gagalkan Serbuan Anggota Parlemen Zionis »