Diblok Uni Eropa, Zionis ‘Israel’ Ngambek

31 July 2013, 13:00.
Moshe Ya'alon. foto: Times of Israel

Moshe Ya’alon. foto: Times of Israel

YOGYAKARTA, Rabu (SahabatAlAqsha.com): Pemerintah penjajah zionis ‘israel’ menghentikan kerja sama dengan perwakilan Eropa dan relawan bantuan di Tepi Barat dan Gaza sebagai bentuk protes atas keputusan Uni Eropa melarang proyek pendanaan untuk permukiman ilegal Yahudi.

Occupied Palestine melaporkan, menteri pertahanan zionis Moshe Yaalon telah memerintahkan pejabat ‘israel’ untuk membekukan kontrak dengan perwakilan Uni Eropa di area C Tepi Barat yang berada dalam kendali ‘israel’.

Seorang sumber yang dikutip oleh harian Guardian mengungkapkan bahwa zionis ‘israel’ menolak memberikan izin kepada para pekerja kemanusiaan terafiliasi dengan Uni Eropa yang ingin masuk ke Jalur Gaza. “Tidak terbayangkan Uni Eropa bertindak seperti itu lalu kami hanya menerimanya saja,” kata pejabat ‘israel’.

Sejak Tepi Barat berada di bawah pendudukan militer zionis, Yaalon adalah pemegang kekuasaan tertinggi di wilayah itu. Dalam pedoman yang diterbitkan Uni Eropa beberapa hari lalu, Uni Eropa mengecualikan orang-orang Yahudi di wilayah pendudukan, seperti Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur dan Tepi Barat dari perjanjian kerja sama keuangan dengan negara-negara anggotanya. Keputusan ini diambil karena rezim zionis terus menerus memperluas permukiman Yahudi yang sudah dinyatakan ilegal berdasarkan hukum internasional.

Pejabat di kementerian pertahanan ‘israel’ mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Yaalon telah menginstruksikan kepala badan militer yang mengurusi kehidupan sipil di Tepi Barat, Eitan Dangot untuk bersikap dingin terhadap para pejabat Eropa.

“Pertemuan antara Dangot dan sejumlah perwakilan Uni Eropa telah dibatalkan, proyek dan donasi dibekukan dan permintaan pembaruan izin dari ‘israel’ untuk para pejabat Uni Eropa dan warga Palestina yang ingin masuk ke Tepi Barat serta Gaza juga ditolak,” ujar pejabat itu.

Juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Maja Kocijancic mengatakan bahwa mereka belum berkomunikasi secara resmi dengan otoritas ‘israel’ terkait sikap merajuk zionis ini. “Yang kami lakukan saat ini, melalui perwakilan kami di lapangan adalah mencoba mendapatkan klarifikasi segera,” ujar Kocijancic.* (MR/ Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pemerintah Palestina di Gaza Tutup Dua Kantor Berita karena Sebar Dusta
30 LSM Internasional Minta PBB Investigasi Kekerasan di Mesir »