PRESS RELEASE: Menyambung Silaturrahim Ulama Indonesia – Suriah

26 February 2014, 18:21.
(kanan) Syeikh Usamah Ar-Rifa'i, Ketua Rabithah 'Ulama Syam, menerima cendera mata dari Sahabat Al-Aqsha diserahkan oleh Ustadz Salim A. Fillah (kiri), penulis dan pengkaji Sirah Nabawiyah, disaksikan Dr Muinudinillah Basri (tengah), Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta di kantor Rabithah 'Ulama Syam di Istanbul, Februari 2014. foto: Sahabat Al-Aqsha

(kanan) Syeikh Usamah Ar-Rifa’i, Ketua Rabithah ‘Ulama Syam, menerima cendera mata dari Sahabat Al-Aqsha diserahkan oleh Ustadz Salim A. Fillah (kiri), penulis dan pengkaji Sirah Nabawiyah, disaksikan Dr Muinudinillah Basri (tengah), Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta di kantor Rabithah ‘Ulama Syam di Istanbul, Februari 2014. foto: Sahabat Al-Aqsha

YOGYAKARTA, Rabu (Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah): Dalam keadaan damai maupun perang, Islam menuntun kita untuk selalu mendengarkan para ulama. Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam menyebut mereka sebagai “Pewaris Para Nabi”. Allah Ta’ala mencirikan ulama yang patut diteladani sebagai orang-orang yang paling takut kepada Allah, selain juga dikaruniai ilmu yang Haq dan menjadi rahmat bagi seluruh manusia.

Sejak bulan Oktober 2013 lalu, Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah menggencarkan silaturrahim ke berbagai wilayah di Indonesia untuk menyampaikan salam dari Syeikh Usamah Ar-Rifa’i, Ketua Rabithah ‘Ulama Syam, kepada para ‘ulama Indonesia.

Dua minggu yang lalu, alhamdulillah, Silaturrahim itu tersambung lagi. Relawan-relawan Tim Amanah untuk Suriah dan Palestina mendampingi Dr Mu’inudinillah Basri, Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Syihabuddin, Mudir Ma’had ‘Isy Karima li-Tahfizhul Quran, dan Ustadz Salim A. Fillah, penulis buku-buku Islam dan pengkaji Sirah Nabawiyah, mengunjungi Syeikh Usamah Ar-Rifa’i, Ketua Rabithah ‘Ulama Syam.

Dengan izin Allah, dalam dua kali pertemuan itu, cukup banyak informasi tangan pertama yang disampaikan oleh Syeikh Usamah. Diantaranya beliau menyampaikan, “Sebelum revolusi ini meletus dan menyebar ke seluruh Suriah, saya bertemu dengan Presiden Basyar Al-Assad dua kali. Yang pertama dia yang memintanya, yang kedua saya yang memintanya.”

Perbincangan yang lebih lengkap dengan Syeikh Usamah akan disajikan dalam laporan terpisah, in syaa’ Allah.

Dr. Muinudinillah Basri (kiri), Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta, menyerahkan titipan masyarakat Indonesia untuk para 'ulama Syam diterima oleh Syeikh Usamah Ar-Rifa'i, Ketua Rabithah 'Ulama Syam. foto: Sahabat Al-Aqsha

Dr. Muinudinillah Basri (kiri), Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta, menyerahkan titipan masyarakat Indonesia untuk para ‘ulama Syam diterima oleh Syeikh Usamah Ar-Rifa’i, Ketua Rabithah ‘Ulama Syam. foto: Sahabat Al-Aqsha

Pada pertemuan kedua, Dr Mu’inudinillah Basri mewakili Tim Amanah Indonesia untuk Suriah dan Palestina menyerahkan titipan rakyat Indonesia untuk Rabithah ‘Ulama Syam berupa dana sebesar US$10,000. “Dana tersebut dimaksudkan untuk mendukung usaha para ‘Ulama Syam agar bisa terus mendidik calon-calon ulama masa depan Suriah, meski keadaan negerinya sedang menghadapi ujian besar,” jelas Dr Mu’inudinillah, yang juga salah satu deklarator MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) sekaligus Mudir Ma’had Ibnu Abbas, Klaten, Jawa Tengah.

Ustadz Syihabuddin menambahkan, “Apapun yang terjadi, silaturrahim antara ‘ulama Syam dan Indonesia harus terus disambungkan, karena pekerjaan ‘ulama yang meneruskan pekerjaan para nabi lebih besar dan lebih penting daripada situasi politik apapun.”

Sedangkan Ustadz Salim A. Fillah menyatakan, “Kalau bukan karena amanah-amanah lain, ingin rasanya duduk dengan beliau selama mungkin. Selain menyerap ruhul Quran yang tertuang dalam mujahadah beliau dan kawan-kawan, kami juga merasakan kasih sayang tulus yang terpancar dari beliau kepada rakyat Suriah.”

Syeikh Usamah Ar-Rifa’i dilarikan ke Istanbul pada bulan Ramadhan 1432 (September 2011) sesudah kepalanya terluka akibat serangan yang dilakukan pasukan aparat rezim ke dalam masjidnya usai solat Qiyamul lail berjama’ah. Seorang pendampingnya mati terbunuh dan belasan lainnya luka-luka dalam kejadian itu.

Lewat ketiga tamu dari Indonesia yang didampingi para relawan Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah, Syeikh Usamah meminta, “Sampaikan salam hormat saya kepada para ‘Ulama Indonesia, negeri Muslim terbesar di dunia, bahwa ini bukan revolusi Wahabi atau kelompok tertentu. Ini adalah perlawanan rakyat yang sedang ditindas, dizhalimi habis-habisan oleh rezim penguasa yang saat ini didukung oleh Iran, milisi-milisi dari Iraq serta Lebanon. Negara Barat tidak ada yang menolong kami. Mereka justru bersekongkol memperlama kezhaliman ini. Doakan kami.” * (Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah)

Ust. Syihabuddin (kiri), Mudir Ma'had 'Isy Karima lit-Tahfizhil Quran menerangkan sesuatu dari kalender yang diterbitkan lembaganya kepada Syeikh Usamah Ar-Rifa'i, Ketua Rabithah 'Ulama Syam. foto: Sahabat Al-Aqsha

Ust. Syihabuddin (kiri), Mudir Ma’had ‘Isy Karima lit-Tahfizhil Quran menerangkan sesuatu dari kalender yang diterbitkan lembaganya kepada Syeikh Usamah Ar-Rifa’i, Ketua Rabithah ‘Ulama Syam. foto: Sahabat Al-Aqsha

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Kita Bergerak Terus! - Menyapa Al-Aqsha & Palestina - Suriah

« Pemimpin Gaza Serukan Pertemuan Arab Demi Lindungi Masjidil Aqsha
Zionis Penjarakan Pejuang Perdamaian Palestina, Syeikh Raid Salah »