PRESS RELEASE: Surat Ismail Haniyah untuk Sahabat Al-Aqsha tentang Rumah Sakit Spesialis Bedah
16 July 2014, 14:30.

Surat dari PM Ismail Haniyah tertanggal 4 Maret 2014, kepada Sahabat Al-Aqsha, HALUAN Malaysia dan Al-Sarraa Foundation, tentang RS Bedah Indonesia-Malaysia. foto: Sahabat Al-Aqsha
JALUR GAZA, Rabu (Sahabat Al-Aqsha): Empat bulan yang lalu, sebuah surat tertanggal 4 Maret 2014 sampai ke tangan pengurus Sahabat Al-Aqsha (SA) Indonesia dan HALUAN Malaysia, diserahkan oleh penghubung khusus PM Ismail Haniyah di Gaza. Baru di saat perang yang hari-hari ini memuncak, pihak Sahabat Al-Aqsha semakin memahami betapa strategisnya isi surat itu.
Maha Suci Allah yang menghebatkan saudara-saudara kita di Gaza di hadapan makar musuh-musuh Allah.
Isi surat itu berupa keputusan memindahkan proyek Rumah Sakit Bedah Indonesia-Malaysia dari sebuah gedung berlantai 6 di jalan utama Salahuddin Al-Ayyubi, di kawasan Asy-Syuja’iyyah, ke sebidang tanah di kawasan Tel el-Islam masih di dalam Gaza City.
Berikut isi lengkap surat dari PM Ismail Haniyah kepada Sahabat Al-Aqsha, HALUAN Malaysia, dan Al-Sarraa Foundation Palestina itu:
“Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang
PEMERINTAH NASIONAL OTORITA PALESTINA PERDANA MENTERI
Kepada Yang Terhormat
Yayasan Sahabat Al-Aqsha Indonesia semoga Allah menjaga mereka
Yayasan HALUAN Malaysia semoga Allah menjaga mereka
Al-Sarraa Foundation semoga Allah menjaga mereka
Perihal : RS Bedah Indonesia-Malaysia
As-Salaamu’alaykum wa Rahmatullaah wa Barakaatuh.
Merupakan kebaikan bagi kami untuk menyampaikan salam hormat dan harapan terbaik. Berkaitan dengan perihal di atas, kami sepakat dengan kalian untuk mendirikan RS Bedah Indonesia-Malaysia yang terdiri dari 6 lantai. Akan tetapi setelah dipelajari oleh para ahli di bidang manajemen rumah sakit ternyata gedung tersebut membutuhkan dana yang sangat banyak, karena belum dilengkapi pondasi sebagai gedung rumah sakit. Melainkan komplek komersial pusat perniagaan (lelang, bazaar, pameran, atau pertokoan dll.).
Maka kami memutuskan untuk membangun RS di distrik Tel el-Islam di mana kami memiliki sebidang tanah seluas 900 meter per segi, dan dari tanah itu yang akan digunakan untuk rumah sakit bedah itu hanya 300 meter per segi.
Atas kerja samanya kami mengucapkan terima kasih banyak.
Semoga kemuliaan selalu menyertai kalian.
Was-Salaamu’alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Saudaramu, Ismail Haniyah Perdana Menteri
Selasa, 3 Jumadil Akhir 1435 H/4 Maret 2014 M”
Surat itu diserahkan langsung oleh utusan khusus PM Ismail Haniyah kepada Yayasan Sahabat Al-Aqsha.
Amanah RS Bedah
Sejak Desember 2012, SA bergandengan tangan dengan HALUAN Malaysia dan Al-Sarraa Foundation Palestina, diminta pemerintah Palestina di Gaza, untuk mengoperasikan sebuah gedung kosong menjadi RS spesialis bedah, khususnya bagi korban perang.
“Selama Gaza masih dikepung, dan sewaktu-waktu digempur musuh, jumlah rumah sakit kami tidak memadai untuk menolong korban perang,” kata Ziad Said Mahmud Direktur Al-Sarraa Foundation. Maka sesudah serangan zionis November 2012 yang disebut “Perang Hijaratus-Sijjil”, Tim SA mengunjungi gedung berlantai 6 (tambah 1 lantai basement), yang terletak di jalan utama di kawasan Asy-Syuja’iyyah itu untuk dioperasikan sebagai RS spesialis bedah.

Poster kampanye Sahabat Al-Aqsha mengajak masyarakat Indonesai mendukung RS Bedah Indonesia Malaysia, diedarkan sejak Desember 2012. foto: Sahabat Al-Aqsha
Menurut M. Fanni Rahman, Ketua Umum Sahabat Al-Aqsha, “Alhamdulillah, gedungnya sudah ada. Kita sudah langsung menyerahkan US$50,000 dari rakyat Indonesia kepada pihak Palestina untuk renovasi gedung itu jadi rumah sakit.”
Pada bulan Mei 2014 tahun lalu, masih penjelasan Fanni, empat orang dokter senior ikut dalam delegasi Tim SA2Gaza ke-5. Ketua Tim Dokter itu Dr. Abdul Ghofir, Direktur RS Islam Jombang memimpin pengkajian kelayakan gedung tersebut serta penghitungan biaya minimal yang diperlukan.
“Dari hasil kajian kami,” kata Dr Abdul Ghofir, “Kita bisa memulai memfungsikan 2 lantai paling bawah dulu sesegera mungkin, tidak harus langsung seluruh lantai. Sehingga ongkosnya bisa ditekan.”
Rincian biaya keperluan 2 lantai gedung itu diperkirakan berkisar Rp 5,5miliar.
Bismillaah… Sahabat Al-Aqsha dan HALUAN bertekad semakin giat mengajak masyarakat Indonesia dan Malaysia mendukung amanah ini. Qadarullah, Allah Maha Menetapkan, sebulan sesudah rincian kasar itu didapatkan, Presiden Mesir Mohammad Morsi dikudeta. Sejak itu pengepungan terhadap Jalur Gaza semakin parah. Harga bahan-bahan bangunan melonjak tinggi. Selama hampir setahun, Sahabat Al-Aqsha dan HALUAN, diminta untuk mem-pause kampanye untuk RS Bedah Indonesia-Malaysia. Sebab gencar sekali kabar, bahwa pemerintah kudeta Mesir akan bekerja sama dengan pemerintah Palestina di Ramallah pimpinan Mahmoud Abbas untuk kembali menguasai Gaza, dibantu zionis.

Sebagian anggota Tim Dokter senior Sahabat Al-Aqsha saat melakukan pengkajian kelayakan langsung di gedung yang akan diubah jadi RS Bedah Indonesia-Malaysia. foto: Sahabat Al-Aqsha
Surat PM Haniyah Bulan Maret 2014 surat di atas tadi disampaikan kepada Sahabat Al-Aqsha. Maka dimulai lah pengkajian tanah, pembuatan gambar arsitektur, dan penghitungan biaya yang diperlukan membangun RS Bedah Indonesia-Malaysia dari tanah waqaf yang kosong.
“PM Ismail Haniyah dan warga Gaza lebih faham mengenai kebutuhannya sendiri, kita mendukung sepenuhnya,” kata Fanni Rahman di Yogyakarta.
Sesudah serangan zionis bersandi Operation Protective Edge dan oleh Mujahidin Gaza diberi nama “Perang ‘Ashful Ma’kul” (Dedaunan Dimakan Ulat) berjalan 9 hari, semakin jelas lah kabar-kabar bahwa Asy-Syuja’iyyah merupakan diantara daerah yang paling banyak jadi sasaran gempuran jet-jet zionis.
Di tengah perang yang berkecamuk, Direktur Al-Sarraa Foundation menelfon kita, “Alhamdulillah, keputusan memindahkan lokasi bakal RS Bedah Indonesia-Malaysia dari Asy-Syuja’iyyah sangat tepat.” Bukan cuma karena perkiraan ongkos, tapi juga keamanannya.
Semoga Allah ridha. Sahabat Al-Aqsha, HALUAN Malaysia, dan Al-Sarraa Foundation bertekad menggencarkan kembali kampanye mendukung RS Bedah Indonesia-Malaysia. Sampai kapan? “Sampai kita sujud di halaman Masjidil Aqsha merdeka!” kata Fanni Rahman sambil mengepalkan tangan ke arah langit. Bismillaahi Allaahu Akbar! * (Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
