Bakar Sekolah Palestina, Tiga Pemuda Yahudi Ini Cengengesan di Pengadilan
14 December 2014, 16:20.

Suasana kelas setelah dibakar. Foto: Gil Yohanan
AL-QUDS TERJAJAH, (Ynetnews): Anggota kelompok sayap kanan Lehava membakar sekolah bilingual, yang dikenal sebagai simbol persatuan antara Yahudi dan Arab di Al-Quds Terjajah.
Shin Bet (intelijen ‘Israel’) dan polisi menahan tiga aktivis sayap kanan yang menjadi tersangka karena melakukan penyerangan terhadap sekolah Max Rayne Hand in Hand. Para tersangka yang telah ditahan sejak 6 Desember itu diduga melakukan pembakaran dan penyemprotan grafiti anti-Arab di sekolah yang menggunakan bahasa Ibrani-Arab itu.
Kelompok ini merupakan bagian dari organisasi Lehava, yang memiliki tujuan utama mencegah pernikahan lintas agama antara orang Yahudi dan Muslim, atau Kristen-Arab.
Selama penyelidikan terhadap ketiga pemuda tersebut, yakni Yitzah Gabay, Nahman dan Shlomo Twitto, mereka mengakui seluruh tuduhan. Insiden tersebut mengguncang warga ‘Israel’ dan mendorong Presiden ‘Israel’ Reuven Rivlin untuk mengadakan pertemuan solidaritas dengan anak-anak sekolah bilingual tersebut beberapa hari setelahnya.
Insiden pembakaran itu sangat menyita perhatian ‘Israel’ minggu lalu. Pemadam kebakaran menemukan slogan kebencian yang dicoret-coret di dinding sekolah termasuk, “Matilah Arab”, “Kahane Benar” dan kalimat penyulut permusuhan lain antara’ Israel’-Arab.
Ketiga pemuda tersebut mengatakan mereka melakukan serangan karena ingin memberitahu bahayanya hidup dengan orang Arab kepada khalayak ramai. Menurut Shin Bet, kejadian ini termasuk bagian dari serangkaian kejadian kekerasan lainnya yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Ibu dari salah seorang tersangka di Al-Quds Terjajah menyatakan Senin pekan lalu bahwa seandainya tidak ada hukum yang melarang, ia juga akan membakar sekolah yang serupa. Ia berpendapat, orang Yahudi dan Arab seharusnya tidak belajar dalam satu kelas. Ia menolak dikatakan melakukan pelecehan terhadap orang Arab. Ibu tersebut mengaku merasa, “Sangat menjijikkan melihat Yahudi dan Arab belajar di satu ruangan.”
Sekolah tersebut dirusak dan terdapat banyak coretan di dinding bertuliskan “Kematian bagi orang Arab”, “Tidak ada persatuan dengan kanker” (kanker=orang Arab) dan “Kahane benar”. Selain itu, banyak buku ditumpuk di tengah ruang kelas dan dibakar.* (Ynetnews|Sahabat Al-Aqsha/Bag)

Coretan kata-kata kebencian di dinding sekolah. Foto: Gil Yohanan

Wajah para tersangka yang sedang berada di pengadilan. Foto: Ido Erez
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
