Sekolah di Skotlandia Ini Minta Maaf karena Buku PR Sebut Palestina ‘Teroris’

6 March 2015, 08:50.
Foto: BBC

Foto: BBC

SKOTLANDIA, Jumat (BBC): Sekolah Dasar (SD) New Stevenson di North Lanarkshire, Skotlandia meminta maaf terkait berbagai keluhan yang muncul akibat lembaran pekerjaan rumah (PR) yang mencap warga Palestina sebagai “teroris”.

Lembaran PR yang diberikan kepada murid-murid SD itu mengungkapkan bahwa “warga Palestina merasa BERHAK menggunakan terorisme untuk melawan ‘Israel’.” Dewan Pendidikan North Lanarkshire, yang memproduksi lembaran tersebut menyatakan telah mencabut lembaran tersebut dan tidak akan menggunakannya lagi. Kelompok warga Palestina menganggap Dewan Pendidikan telah berupaya untuk “menjelekkan” mereka.

Dr Essam Hijjawi, pimpinan Asosiasi Masyarakat Palestina di Skotlandia mengatakan, “Studi kasus ‘separatis’ yang diberikan pada anak-anak sebagai pekerjaan rumah menunjukkan kesalahan fundamental dalam buku-buku bacaan sejarah dan geografi.”

Oleh karena itu, “Kami meminta penarikan segera seluruh material seperti itu dari sekolah-sekolah Skotlandia, permintaan maaf kepada warga Palestina di Skotlandia, pertemuan dengan pejabat pendidikan di North Lanarkshire, serta pimpinan Dewan Pendidikan dan Menteri Pendidikan Skotlandia. Hijjawi juga meminta semua materi yang digunakan di sekolah-sekolah yang berkaitan dengan pengajaran sejarah Palestina didiskusikan antara Menteri Pendidikan Skotlandia dan komunitas Palestina.”

Dalam pernyataan maafnya, Dewan Pendidikan North Lanarkshire mengungkapkan, “Penggambaran masyarakat Palestina seluruhnya tidak tepat dan kami memohon maaf dengan setulusnya atas kesalahan tersebut.” Juru bicara Dewan Pendidikan mengatakan pada BBC bahwa ini merupakan “insiden pemihakan” dan dewan tidak menyadari sekolah lain menggunakan materi tersebut. Namun, kata dia, mereka masih dalam proses menghubungi seluruh sekolah di sekitar area tersebut untuk memastikan lembaran tersebut tak lagi digunakan.

Sebenarnya, apa sih yang tercantum dalam lembaran tugas itu? Pada halaman pertama lembaran tersebut tercantum: “Contoh lain terorisme separatis adalah di ‘Israel’. Warga Palestina yang tinggal di ‘Israel’ percaya bahwa itu tanah MEREKA yang dijajah oleh ‘Israel’. Perang antara ‘Israel’ dan warga Palestina mengenai hal ini selalu berakhir dengan kekalahan mereka dan mereka menggunakan metode teroris selama lebih dari 30 tahun.

Pada tahun 1972 para teroris Palestina menyandera sembilan orang atlet di Olimpiade di Munich. Seluruh sandera dibunuh. Belakangan ini, kebanyakan teroris melakukan BOM BUNUH DIRI di bis dan ruang publik. Masyarakat menghormati mereka sebagai syahid. Solusi atas aksi ekstremisme ini sulit dipahami.”

Di bagian lain lembaran tersebut siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

-Warga Palestina merasa BERHAK untuk menggunakan aksi terorisme untuk melawan ‘Israel’. Berikan DUA alasan mengapa mereka merasa seperti itu.

-Uraikan DUA contoh aksi terorisme warga Palestina.

Lembaran PR ini juga menanyakan pada anak-anak nama-nama kelompok teroris di Irlandia Utara. Halaman lain lembaran itu menunjukkan bahwa warga Palestina “telah mengarah pada metode teroris” setelah berkali-kali dikalahkan oleh ‘Israel’.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Pembelajaran dan Rekreasi North Lanarkshire mengungkapkan, “Materi PR diambil dari paket pengajaran yang sekarang sudah tak terpakai. Kami menghubungi semua sekolah untuk memastikan materi tersebut tak lagi digunakan.”

Menurut mereka, tema tersebut dibahas oleh murid-murid sebagai bagian dari program studi sosial ‘Rakyat, Peristiwa Masa Lalu dan Masyarakat’, dan itu termasuk situasi konflik di seluruh dunia. “Tema ini bertujuan untuk memberikan murid-murid pemahaman lebih baik mengenai berbagai macam konflik dan kawasan mereka, global dan makna sejarah, dan tidak memberikan penghakiman atas subyek.”

Juru bicara Duta Besar ‘Israel’ di London mengatakan, tugas PR itu “memuakkan”. Ia menambahkan, “Ini sungguh sangat menyakitkan bagi warga ‘Israel’ yang terkena dampak serangan teroris, pengkhianatan bagi warga Palestina yang berdiri menentang kelompok teroris, dan di atas segalanya itu melanggar moral dan pendidikan generasi muda.” (BBC | Sahabat Al-Aqsha)

Gambar selebaran ini mulai beredar di media sosial setelah kakak dari seorang bocah yang diberikan PR ini memposting gambar lembaran tersebut di halaman Facebooknya. Gambar aslinya sekarang sudah dibagikan ratusan kali. Foto: BBC

Gambar selebaran ini mulai beredar di media sosial setelah kakak dari seorang bocah yang diberikan PR ini memposting gambar lembaran tersebut di halaman Facebooknya. Gambar aslinya sekarang sudah dibagikan ratusan kali. Foto: BBC

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Sahabat Al-Aqsha: Sampai Titik #MusimDinginGarisDepan Gaza Penghabisan
Satu-satunya Pembangkit Listrik Gaza Padam »