Bicara Baik-baik, Seorang Ayah Palestina Malah Dipukuli dan Dihina Serdadu Zionis

16 June 2015, 12:35.

TEPI BARAT TERJAJAH, Selasa (Electronic Intifada): Sebuah video yang merekam aksi serdadu Zionis memukuli dengan brutal dan mengejek seorang pria Palestina beredar luas di media sosial. Insiden pemukulan terjadi di dekat kamp pengungsi Jalazone, Ramallah, Tepi Barat terjajah Jumat (12/6) lalu. Sebelumnya, video itu disiarkan Badan Penyiaran Publik Palestina.

Menurut Al-Jazeera Arab, Shadi al-Ghobashi, korban serangan keluar dari rumahnya di kamp pengungsi untuk mengatakan pada para serdadu agar berhenti menembakkan gas air mata karena membuat keluarga dan anak-anaknya menderita. Pasukan penjajah dilaporkan menggunakan gas air mata untuk memberangus unjuk rasa pemuda setempat atas perampasan tanah mereka di wilayah tersebut oleh Zionis.

Pukulan dan Perkataan Cabul

Video itu menunjukkan tiga serdadu Zionis menghadapi al-Ghobashi saat ia berbicara dengan mereka. Salah seorang dari mereka menyerangnya dengan senapan. Tak takut, Al-Ghobashi mengangkat lengannya untuk membela diri. Lalu, para serdadu mulai mendorongnya dan meneriakkan perkataan cabul kepada al-Ghobashi dalam bahasa Arab dan Ibrani. Para serdadu pun mulai menendangnya.

Situasi nampak tenang sebentar, tapi kemudian salah seorang serdadu lari ke arah al-Ghobashi, menyerangnya dan meneriakkan perkataan cabul lagi saat al-Ghobashi mengangkat lengannya sebagai upaya pertahanan diri. Para serdadu berulangkali berteriak padanya untuk “Tutup mulut” dan “Jangan sentuh siapapun.” “Satu kata lagi, maka akan aku ‘habisi’ ibumu,” teriak seorang serdadu.

Al-Ghobashi kemudian berjalan pergi. Namun, para serdadu Zionis malah mengejarnya dan terus berteriak ke arahnya dengan mengatakan bahwa ia “anak pelacur”. Hinaan itu membuat marah al-Ghobashi, ia pun berbalik, mengibaskan jarinya dan mengatakan, “Kaulah yang anak seorang pelacur, kau mengerti?”

Kemudian, sekitar enam serdadu menendang dan memukuli al-Ghobashi dengan brutal, bahkan saat ia terbaring di tanah dengan kepala berdarah. Seorang serdadu memukul dengan keras kepala al-Ghobashi dengan senapan. Saat mereka menyerang al-Ghobashi dan memborgolnya, suara granat gas air mata atau tembakan bisa terdengar. Kemudian, video menunjukkan para serdadu membawa pergi al-Ghobashi.

Unit Agama

Beberapa orang dari pelaku penyerangan menutupi wajah mereka. Salah seorang dari mereka berulangkali memanggil rekan serdadunya dengan nama depan Menachem. Para penyerang juga nampak seperti sadar bahwa perbuatan mereka direkam. Ketika setengah lusin serdadu menyerang al-Ghobashi, terdengar suara teriakan untuk menyingkirkan para fotografer dalam bahasa Ibrani. Media ‘Israel’ berhasil mengenali para serdadu, mereka merupakan anggota Batalion Netzah Yehuda, sebuah unit agama dari tentara Zionis, Brigade Kfir. Tentara Zionis membenarkan adanya insiden tersebut, namun memberikan dalih pembenaran. Menurut mereka, para serdadu sebelumnya dilempari dengan batu.

“Mereka (para serdadu) yang terlibat dalam insiden tersebut dipanggil untuk bertemu dengan komandan brigade Ahad (14/6) pagi untuk klarifikasi dan dimintai keterangan atas kejadian tersebut,” ungkap juru bicara militer Zionis kepada surat kabar ‘Israel’, Haaretz. “Jika diperlukan, tindakan disipliner akan diambil terhadap mereka. Dari pemeriksaan awal, nampaknya perilaku mereka tidak pantas dilakukan seorang serdadu IDF.”

Dengan kekebalan hukum sistematis yang dinikmati para serdadu Zionis, termasuk membunuh anak-anak Palestina, rasanya sulit memercayai bahwa mereka akan menghadapi sanksi serius atas tindakan mereka.* (Electronic Intifada | Sahabat Al-Aqsha)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pembantai Empat Bocah di Pantai Gaza Dianggap Tidak Bersalah
Hati-hati! Kurma Zionis Banjiri Supermarket »