Pembantai Empat Bocah di Pantai Gaza Dianggap Tidak Bersalah

15 June 2015, 21:37.
Keluarga dari empat anak yang dibunuh oleh ‘Israel’ saat sedang bermain sepak bola di pantai Gaza menyatakan kemarahan mereka atas ditutupnya penyelidikan tanpa ada yang dinyatakan bersalah. Foto: World Bulletin

Keluarga dari empat anak yang dibunuh oleh ‘Israel’ saat sedang bermain sepak bola di pantai Gaza menyatakan kemarahan mereka atas ditutupnya penyelidikan tanpa ada yang dinyatakan bersalah. Foto: World Bulletin

JALUR GAZA, Senin (World Bulletin | Ma’an News Agency | AFP): Muhammad Bakr, ayah salah seorang anak dari empat anak Palestina yang terbunuh di pantai Kota Gaza saat serangan Zionis tahun lalu, menyatakan kemarahannya atas penyelidikan Zionis yang menyatakan tak ada yang bersalah atas serangan tersebut.

Muhammad Bakr mempertanyakan akurasi penyelidikan polisi militer Zionis. “Tak ada keadilan dalam penyelidikan internal,” kata Bakr. “Kini kami berharap pada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan hak-hak asasi manusia. Kami tidak takut dan kami percaya akan menang karena dunia bersama kami.”

Muhammad Ramiz Bakr (11), Ahed Atef Bakr dan Zakariya Ahed Bakr (keduanya 10 tahun), dan Ismail Mahmud Bakr (9), tewas pada 16 Juli tahun lalu saat Zionis melancarkan serangan udara. Tiga bocah tewas saat mereka coba melarikan diri dari pantai Kota Gaza setelah bom Zionis menewaskan seorang anak. Saat serangan terjadi, anak-anak itu tengah bermain di pantai.

Kamis (11/6) malam lalu Militer Zionis mengeluarkan pernyataan bahwa penyelidikan kriminal atas kasus tersebut telah ditutup dan insiden itu ditetapkan sebagai “kecelakaan tragis”. Kepala Advokat Militer Zionis, Mayor Jenderal Danny Efroni, yang mengkaji kesimpulan penyelidikan mengungkapkan, proses yang digunakan dalam serangan di pantai Gaza itu “disetujui oleh hukum dalam negeri ‘Israel’ dan ketentuan hukum internasional”.

Zionis menyatakan, tentara mereka menargetkan wilayah pantai yang digunakan secara eksklusif oleh militan dan terpisah dari masyarakat sipil. Dikatakan pula, serangan diarahkan kepada sosok-sosok yang dipahami sebagai militan dari angkatan laut Hamas. Dan bahwa saat insiden terjadi, mereka tak teridentifikasi seperti anak-anak.

‘Jelas Mereka Anak-anak’

Para wartawan barat yang menyaksikan langsung kejadian itu dan merasakan dampaknya, berbicara dalam kondisi tanpa nama (anonim). Para wartawan itu mengatakan, saat itu anak-anak sedang bermain di pantai. “Itu benar-benar jelas sekali dari sosok yang berlari bahwa mereka anak-anak. Mereka semua sangat, sangat kecil. Saya pikir mereka lebih muda dari kelihatannya,” kata salah seorang wartawan.

Wartawan itu juga menyebutkan, dalam beberapa penjelasan pers, Zionis ‘Israel’ sering memamerkan kemampuan mereka membedakan warga sipil dari para militan. “Lantas, muncul pertanyaan yang harus dijawab: bagaimana mungkin mereka tidak tahu bahwa itu anak-anak?”

Militer Zionis menyatakan, kesimpulan penyelidikan mereka berdasarkan pengakuan para serdadu dan pejabat Zionis, rekaman media massa dan dokumen lainnya. Mereka tidak mendapatkan pengakuan saksi mata dari warga Gaza karena “para saksi menolak untuk bertemu”. Salah seorang wartawan barat yang tidak menyebut namanya, mengatakan ia telah secara sukerela menawarkan dirinya kepada pejabat militer Zionis sebagai saksi, namun ia tak pernah dihubungi. Sejak militer Zionis menutup penyelidikannya, terungkap fakta bahwa tak semua saksi mata dalam insiden tersebut diwawancarai oleh penyelidik Zionis.

Jadi Perhatian Dunia

Serangan brutal yang disaksikan sejumlah wartawan asing yang sedang berada di hotel tepi pantai Gaza itu disiarkan secara luas. Koresponden AFP, yang duduk sangat dekat dengan pantai saat serangan itu terjadi, termasuk salah seorang wartawan yang menyaksikan langsung pembantaian tersebut. “’Israel’ bertingkah seolah-olah kebal hukum internasional,” ungkap Zakariya Bakr, paman dari korban tewas, kepada AFP.

“Ini hal biasa bagi penjajah, yang mengebom rumah-rumah dengan penghuni di dalamnya dan membunuh anak-anak, kemudian menyatakan serdadunya tidak bersalah. Kami mendesak masyarakat internasional untuk bertindak serius menghentikan lelucon ini,” kata Zakaria.

Agresi militer Zionis ke Gaza musim panas tahun lalu menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina. Sebagian besar warga sipil dan lebih dari 500 korban anak-anak. Dari pihak Zionis 73 orang terbunuh, 67 dari mereka merupakan tentara.

Baru-baru ini, kelompok bekas tentara Zionis yang kritis terhadap Zionis ‘Israel’ bernama Breaking the Silence menerbitkan laporan yang berisi pengakuan sejumlah serdadu perihal tembakan tanpa pandang bulu alias sembarangan di daerah-daerah yang dihuni warga sipil. Setiap individu di dalam Gaza dianggap “ancaman” dan Zionis membom gedung-gedung sebagai upaya balas dendam tanpa sasaran militer.

Pernyataan Zionis Kamis lalu tak hanya terkait dengan penutupan kasus pembantaian di pantai Gaza, tapi militer juga menutup berkas-berkas serangan udara pada 21 Juli 2014 di blok menara perumahan di pusat Kota Gaza, dimana 15 orang tewas. Juga serangan pada 29 Juli 2014 di selatan kota Khan Younis yang merenggut nyawa beberapa anggota sebuah keluarga.* (World Bulletin | Ma’an News Agency | AFP | Sahabat Al-Aqsha)    

Ahmed Bakr (kedua dari kiri), ayah dari salah seorang korban serangan militer ‘Israel’ di pantai Gaza yang juga menewaskan tiga kerabat lainnya. (AFP/Mahmud Hams)

Ahmed Bakr (kedua dari kiri), ayah dari salah seorang korban serangan militer ‘Israel’ di pantai Gaza yang juga menewaskan tiga kerabat lainnya. (AFP/Mahmud Hams)

Anak-anak Palestina dari keluarga Bakr, yang selamat dari serangan militer Zionis di pantai Gaza mengunjungi makam kerabat tercinta mereka. Foto: AFP/Mahmud Hams

Anak-anak Palestina dari keluarga Bakr, yang selamat dari serangan militer Zionis di pantai Gaza mengunjungi makam kerabat tercinta mereka. Foto: AFP/Mahmud Hams

Foto: Al Jazeera

Foto: Reuters

Foto: AFP

Seorang koresponden NBC yang berada di tempat kejadian bercuit di media sosial bahwa beberapa menit sebelum anak-anak itu terbunuh, ia sempat bermain bola bersama mereka. Foto: ABC News

            

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Zionis Eksploitasi Pekerja Anak Palestina
Bicara Baik-baik, Seorang Ayah Palestina Malah Dipukuli dan Dihina Serdadu Zionis »