Berbulan-bulan Usai Insiden Pembakaran, Kini Ahmad Dawabsheh Kembali ke Duma
23 March 2016, 18:00.

Foto: MaanImages
RAMALLAH, Rabu (Ma’an News Agency): Ahmad Dawabsheh (5) akhirnya kembali ke desa Duma di Tepi Barat terjajah kemarin untuk kali pertama sejak para pemukim ilegal Yahudi melakukan serangan pembakaran yang menewaskan orangtuanya, Saad dan Riham, serta adik lelakinya, Ali (18 bulan), pada 30 Juli 2015. Ahmad masih menjalani perawatan medis atas luka bakar di sekujur tubuh dan wajahnya. Sumber-sumber medis mengungkapkan, Ahmad akan menjalani operasi plastik pada tangan kanan dan kaki kirinya beberapa bulan ke depan. Akan tetapi, luka bakarnya memerlukan operasi lebih lanjut.
Paman Ahmad, Nasser Dawabsheh, mengatakan bahwa kondisi keponakannya semakin membaik. Menurut Nasser, Ahmad masih belum sepenuhnya sadar mengenai kematian keluarganya. Ia tahu bahwa “mereka kini ada di surga”, tapi belum sepenuhnya mengerti maknanya. Ahmad baru saja kembali dari Spanyol untuk bertemu dengan tim sepakbola Real Madrid. Kehadiran Ahmad di sana bermula dari beredar luasnya foto ia memakai seragam klub sepakbola tersebut saat berada di rumah sakit.
Sabtu (19/3) lalu, penyerang tak dikenal membakar sebuah rumah di Duma. Serangan itu menargetkan satu-satunya saksi mata serangan pembakaran yang menewaskan keluarga Ahmad Dawabsheh. Serangan pembakaran pada Juli 2015 itu membuka mata publik internasional atas kegagalan ‘Israel’ menahan para pemukim ilegal Yahudi dan ekstremis Yahudi yang bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap warga Palestina, yang pada hakekatnya terlibat dalam serangan-serangan tersebut.
Sejumlah warga ‘Israel’ ditangkap pada akhir 2015 terkait serangan pembakaran mematikan terhadap keluarga Ahmad. Pada Januari lalu, dua warga ‘Israel’, salah satunya anak di bawah umur, dituntut dengan tiga tuduhan pembunuhan dan menjadi kaki tangan pembunuhan.
Kecaman yang dilontarkan para pemimpin ‘Israel’ atas insiden tersebut dan janji akan membawa pelaku pembakaran ke pengadilan ditanggapi sebagai “retorika kosong” oleh kelompok HAM ‘Israel’, B’Tselem. “Kecaman atas serangan itu retorika kosong selama para politisi meneruskan kebijakan mereka menghindari pelaksanaan hukum terhadap warga ‘Israel’ yang melukai warga Palestina, tidak mengatasi sikap publik dan hasutan yang bertindak sebagai latar belakang dari aksi-aksi seperti itu,” ungkap B’Tselem.* (Ma’an News Agency | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
