Yahudi Berhari Raya, Muslim Dipersempit Ruang Geraknya

24 March 2016, 21:08.
Foto: MaanImages

Foto: MaanImages

BAYT LAHM, Kamis (Ma’an News Agency): Sejak kemarin (23/3) penjajah Zionis membatasi dengan ketat ruang gerak warga Palestina. Penjajah membatasi pergerakan melalui pos-pos pemeriksaan di dalam dan di luar Tepi Barat terjajah dan Jalur Gaza menjelang hari raya Yahudi Purim. Juru bicara militer Zionis mengatakan, mulai pukul 1 malam pada Rabu dan berakhir hingga tengah malam Sabtu nanti, pos-pos pemeriksaan akan ditutup bagi seluruh warga Palestina kecuali kasus-kasus yang terkait kemanusiaan.

Warga Palestina yang berada di wilayah-wilayah yang kini diklaim sebagai ‘Israel’ dan para pemegang paspor asing akan tetap diizinkan melewati pos-pos pemeriksaan. Juru bicara Zionis menegaskan, “Pos-pos pemeriksaan itu hanya ditutup bagi warga Palestina.” Ia juga mengatakan, warga Palestina bisa mengusahakan “kondisi khusus” dengan Koordinasi Aktivitas Pemerintah di Wilayah (COGAT) ‘Israel’.

Sumber-sumber di dalam departemen perhubungan Palestina menyatakan, tindakan pembatasan itu akan diperluas ke Kerem Shalom dan pelintasan Erez sampai Jalur Gaza, dengan pengecualian kasus-kasus kemanusiaan dan segelintir kaum Kristen Palestina yang diizinkan meninggalkan wilayah Jalur Gaza untuk merayakan Paskah. Tak jelas juga apakah warga Kristen Palestina Tepi Barat yang mendapat izin melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis untuk merayakan Paskah akan diizinkan pula bepergian saat penutupan pos-pos pemeriksaan pada hari raya Purim.

Penutupan kemungkinan akan berdampak pada kehidupan sepuluh ribu warga Palestina yang bepergian dari Tepi Barat terjajah ke wilayah yang kini diklaim sebagai ‘Israel’ untuk bekerja. Juru bicara petugas Zionis Luba al-Samri juga mengatakan akan ada tindakan pengamanan ketat terkait hari raya Purim, termasuk patroli petugas Zionis di penjuru Timur Baitul Maqdis dan Tepi Barat sepanjang hari raya.

Akses warga Palestina menuju kompleks Masjidil Aqsha juga dibatasi. Pria Palestina yang berusia di bawah 50 tahun dilarang masuk ke kompleks Masjidil Aqsha. Pembatasan akses ke kompleks masjid selama rangkaian hari raya Yahudi September lalu berperan memicu gelombang Intifadhah Al-Quds yang telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina.* (Ma’an News Agency | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pemukim Ilegal Yahudi Bajak Pengeras Suara Masjid di Tepi Barat
Al Jazeera: Inilah Para Pengawal Masjidil Aqsha »