Cari Kerja, Pria Palestina Ini Ditembak Penjajah Zionis Karena Panjat Tembok Pemisah

9 May 2016, 14:05.
Seorang pria Palestina dengan menggunakan tali memanjat tembok pemisah ‘Israel’ antara kota al-Ram, Tepi Barat dan Timur Baitul Maqdis. Foto: AFP/Thomas Coex, Dokumentasi

Seorang pria Palestina dengan menggunakan tali memanjat tembok pemisah ‘Israel’ antara kota al-Ram, Tepi Barat dan Timur Baitul Maqdis. Foto: AFP/Thomas Coex, Dokumentasi

BAYT LAHM, Senin (Ma’an News Agency | 972mag.com): Pasukan penjajah Zionis menembak dan melukai seorang warga Palestina di kawasan Wadi al-Hummus timur Bayt Lahm di sebelah selatan Tepi Barat terjajah, saat ia coba mencapai Baitul Maqdis melalui tembok pemisah ‘Israel’. Para saksi mata mengungkapkan pada Ma’an bahwa kaki pria tersebut ditembak pada Ahad (8/5) ketika ia berupaya melewati tembok pemisah dari daerah perbatasan desa Dar Salah untuk bekerja di Baitul Maqdis. Ia dibawa ke rumah sakit umum al-Hussein di Beit Jala. Masyarakat setempat mengungkapkan, pria tersebut berasal dari daerah Bayt Lahm.

Pekerja Palestina yang ditembak dibawa ke rumah sakit di Beit Jala. Foto: MaanImages

Pekerja Palestina yang ditembak dibawa ke rumah sakit di Beit Jala. Foto: MaanImages

Anggota dewan daerah Dar Salah, Othman Salah, mengatakan bahwa sembilan pekerja Palestina ditembak dan terluka di desa tersebut selama beberapa hari terakhir karena berupaya melintasi tembok pemisah ke Baitul Maqdis. Ia menambahkan bahwa serdadu Zionis melepaskan tembakan dan sejumlah tabung gas airmata setiap pagi di rumah-rumah di desa dekat tembok pemisah ketika mengejar para pekerja yang berupaya memasuki Baitul Maqdis.

Kemiskinan dan ketiadaan lapangan pekerjaan membuat banyak pekerja di Tepi Barat terjajah masuk ke ‘Israel’ secara ilegal dengan melintasi celah-celah di tembok pemisah ‘Israel’. Bagian tembok pemisah di dekat desa Dar Salah, al-Khass, dan al-Nuaman diamankan hanya dengan pagar rantai sehingga memudahkan bagi para pekerja untuk melintas dengan diam-diam. Menurut Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), tahun lalu ada sekitar 112.300 warga Palestina yang dipekerjakan di ‘Israel’ dan permukiman ilegal Yahudi – sekitar 12 persen merupakan tenaga buruh Palestina. Pasukan penjajah Zionis berulang kali menjadi sasaran kritik atas penggunaan kekuatan berlebihan terhadap warga Palestina yang seringkali mengakibatkan kematian atau luka-luka.

Bulan lalu, seorang pemuda Palestina dituduh melakukan konspirasi karena menyewa sebuah tali untuk memanjat tembok pemisah ‘Israel’. Meskipun mengakui bahwa pemuda tersebut hanya mencari pekerjaan, petugas keamanan Zionis memutuskan menuntutnya atas konspirasi melakukan kejahatan, yakni menyewa sebuah tali dan tangga. ‘Israel’ menuntut pria Palestina berusia 26 tahun itu di pengadilan Baitul Maqdis karena memanjat tembok pemisah untuk mencari pekerjaan.

Begini asal muasal tuntutan tersebut: Muntaner Ben-Mahmoud Barakat pergi ke desa al-Ram, Tepi Barat, yang terpisah dari kawasan Beit Hanina, Timur Baitul Maqdis dengan tembok pemisah beton. Ia menyewa sebuah tangga dan tali sebesar 50 shekel ($13) untuk memanjat tembok (yang dalam tuntutan disebut “pagar” untuk alasan tertentu). Barakat memanjat tembok dan berhasil menuju Gerbang Damaskus di Kota Tua Baitul Maqdis untuk mencari pekerjaan. Petugas keamanan Zionis menangkapnya sebelum ia pergi terlalu jauh.

Ada dua tuduhan dalam tuntutan tersebut, yakni “memasuki ‘Israel’ secara ilegal” dan “konspirasi melakukan kejahatan”, yang bisa dijatuhi hukuman hingga dua tahun penjara. Konspirasi? Ya, penjajah Zionis menganggap “menyewa sebuah tali untuk untuk memanjat tembok demi mencari pekerjaan” sebagai konspirasi. Tentu saja tuntutan terhadap Barakat itu sangat berlebihan, apalagi penjajah Zionis mengakui ia hanya sedang mencari pekerjaan.

Puluhan ribu pekerja Palestina secara ilegal melintas ke dalam ‘Israel’ untuk mencari pekerjaan setiap hari melalui lubang-lubang di pagar, memanjat tembok, atau sekadar melintas di area-area dimana ‘Israel’ tak membangun pembatas yang memisahkan wilayah kedaulatannya dari Tepi Barat yang berada di bawah kendali penjajahan militer.* (Ma’an News Agency | 972mag.com | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Syeikh Salah: ‘Saya Dipenjara Karena Kehendak Allah, Bukan Kehendak Netanyahu’
Serdadu Zionis Sebar Teror di Jalan dan Desa Tepi Barat »