Komite Anti Blokade Minta Mesir Tidak Mencegat Konvoi Viva Palestina

26 December 2009, 12:07.

Konvoi Viva Palestina ketika menuggu di perbatasan Suriah-Yordania untuk menyeberang ke Yordania (foto: vivapalestina.org)

Konvoi Viva Palestina ketika menuggu di perbatasan Suriah-Yordania untuk menyeberang ke Yordania (foto: vivapalestina.org)

Sahabatalaqsha.com -Gaza- Komite Pemerintah Palestina Patahkan Blokade Gaza meminta pemerintah Mesir memberi jalan kepada konvoi bantuan kemanusian Viva Palestina, misi “A lifeline from Britain to Gaza” ke3 , yang akan melewati wilayah Mesir untuk melintasi perlintasan Rafah, dalam perjalanannya ke Jalur Gaza.

Dalam pernyataan hari Jum’at Komite anti blokade Gaza itu memaparkan bahwa konvoi yang terdiri dari sekitar 250 kendaraan bermuatan bantuan kemanusiaan dan 400-an orang peserta yang dipimpin oleh politisi Inggris, George Galloway, dijadualkan tiba di Gaza pada 27 Desember besok, bertepatan dengan peringatan setahun serangan Israel ke Gaza, akan tetapi tindakan yang diambil oleh pemerintah Mesir nampaknya akan memaksa tertundanya konvoi dengan misi kemanusiaan itu mencapai tujuan mereka.

Konvoi yang pesertanya berasal dari sejumlah negara Eropa, AS, Turki, dan Malaysia itu akan menyeberang dari pelabuhan Aqaba, Yordania, ke pelabuhan Nuweiba, Mesir, tetapi Mesir menolak memberikan izin kepada konvoi internasional tersebut melewati pelabuhan Mesir itu dan menganjurkan mereka agar menyeberang ke pelabuhan Al Arish saja, padahal dari Aqaba ke Al Arish tidak terdapat kapal atau feri.

Konvoi Viva Palestina dalam websitenya memberitakan:

Pemerintah Mesir melarang masuk (ke wilayah Mesir) konvoi Viva Palestina yang membawa bantuan medis dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Konvoi Viva Palestina diiringi lambaian bendera Turki (foto: vivapalestina.org)

Konvoi Viva Palestina diiringi lambaian bendera Turki (foto: vivapalestina.org)

Ratusan ton bantuan termasuk peralatan medis khusus dan susu untuk bayi, sekarang tertahan di kota pelabuhan Aqaba, Yordania, berharap izin memasuki Mesir melalui selat Aqaba.

Konvoi internasional Viva Palestina yang terdiri dari ratusan kendaraan dengan peserta lebih dari 400 orang dari 17 negara, diberitahu oleh Konsulat Mesir di Aqaba bahwa Viva Palestina tidak boleh memasuki wilayah Mesir, pada larut malam 24 Desember, yakni hanya beberapa saat saja menjelang Natal.

Anggota Parlemen Inggris, pemimpin Viva Palestina, yang ikut serta dalam konvoi mengatakan ‘Kami sangat sedih bahwa Mesir menolak kami, tapi kami masih berharap Mesir akan mempertimbangkan kembali sikapnya itu. Ini adalah konvoi pantang menyerah. Tujuan kami tidak ada, selain Gaza.’

George Galloway, pemimpin misi lifeline 3, Viva Palestina, bersama para pelajar Inggris menjelang keberangkatan ke Gaza dari London (foto: vivapalestina.org)

George Galloway, pemimpin misi lifeline 3, Viva Palestina, bersama para pelajar Inggris menjelang keberangkatan ke Gaza dari London (foto: vivapalestina.org)

Konvoi ini adalah organisasi-organisasi solidaritas untuk Palestina dari berbagai negara yang bergabung di Inggris, yang berangkat dari London pada 6 Desember lalu. Selama perjalanan, sebelum tiba di Aqaba, Yordania ini, konvoi telah tanpa hambatan melewati sejumlah negara di Eropa, Turki dan Suriah (bahkan di Turki konvoi mendapatkan sambutan dari pemerintah, rakyat dan LSM-LSM Turki, yang luar biasa meriah, diberikan segala kemudahan dan jamuan makan, bingkisan dari bunga hingga bekal makanan dan minuman untuk perjalanan. 80 kendaraan bermuatan penuh bantuan untuk Gaza serta sekitar seratus orang aktivis dari Turki ikut memperpanjang kafilah kemanusiaan internasional itu menuju Gaza. Begitupun di Suriah, konvoi mendapatkan sambutan hangat dan dukungan dari pemerintah dan rakyatnya, juga bantuan untuk rakyat Gaza. Kevin Ovenden, ketua para musafir itu, mengatakan “Tidak seperti di AS dan Inggris, pemerintah dan rakyat Turki serta Suriah, semuanya satu kata”. pen).

Viva Palestina berharap dapat tiba di Gaza dan menembus blokade tak berperi kemanusiaan, yang dilakukan oleh entitas barbar itu, yang sudah tiga setengah tahun lebih menindas rakyat kawasan pesisir Palestina tersebut, melalui perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir, pada 27 Desember, yakni pada tanggal yang menandai peringatan setahun dimulainya serangan tiga pekan Israel di darat, udara dan laut Gaza yang menyebabkan sekitar 1500 nyawa rakyat Palestina di sana melayang.” pic/vivapalestina.org/ez

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Rakyat Gaza Unjuk Rasa Protes Tembok Maut Mesir, Angkatan Laut Zionis Serang Perahu Nelayan
Al Asthal: Tembok Mesir Pembunuh Rakyat Gaza Undang Murka Allah »