Press Release: Wartawan Hidayatullah Media & Sahabat Al-Aqsha Putus Kontak Setelah Subuh

31 May 2010, 17:57.

Kontak terakhir dengan jurnalis Hidayatullah Media terjadi pada Subuh (31/5), saat kapal yang mereka tumpangi, Mavi Marmara, diserang serdadu Israel

Hidayatullah.com & Sahabat Al-Aqsha–LSM Sahabat al-Aqsha dan Hidayatullah Media (Majalah Suara Hidayatullah dan Hidayatullah.com) telah mengirimkan tiga relawannya untuk ikut berlayar bersama Kafilah Kapal Kebebasan (Freedom Flotilla). Ketiganya adalah Surya Fachrizal (wartawan Hidayatullah Media), Dzikrullah W Pramudya dan Santi Soekanto (pendiri LSM Sahabat al-Aqsha).

Ketiganya kemudian bergabung bersama tim Mer-C dan KISPA yang juga berangkat ke Gaza. Secara keseluruhan jumlah relawan dari Indonesia ada 12 orang.

Menurut Mahladi, dari Hidayatullah Media Group Jakarta, kontak terakhir setelah Subuh.
“Kontak terakhir kami dengan ketiga relawan tersebut terjadi pada Subuh (31/5), saat kapal yang mereka tumpangi, Mavi Marmara, diserang serdadu Israel. Setelah itu, hingga sore pukul 17.00 (31/5), kami kehilangan kontak. Kami tidak mengetahui kondisi terakhir ketiganya.”

Semua ponsel di-jammed oleh Israel. Kami tidak bisa kontak mereka sama sekali,” jelas Direktur Operasional Sahabat Al Aqsha, Amirul Iman.

Sebelumnya, Surya Fachrizal, alumnus IISIP Jakarta yang telah bergabung bersama Hidayatullah Media lebih dari 7 tahun ini, sempat mengirimkan outline (kerangka) laporan yang rencananya akan ia tulis di sela-sela perjalanan. Beberapa di antara yang ia rencanakan adalah isu-isu yang sengaja di-hembuskan menjelang keberangkatan iring-iringan kapal.

”Banyak peserta yang diisukan akan mundur karena berita rencana penangkapan dan pembajakan yang akan dila-kukan tentara Israel,” tulis Surya. Padahal faktanya, relawan yang ingin ikut serta kian bertambah banyak, bahkan sempat ditolak karena kapal bisa kelebihan muatan.

Sebelum meninggalkan Tanah Air, Surya sempat berpamitan kepada semua rekan-rekannya. Ia mohon doa dan meminta maaf jika selama ini ada kesalahan. Ia juga menya-takan kesadarannya bahwa risiko tertinggi dari misi ini adalah syahid di jalan Allah.

Namun, katanya, jika Allah masih memberinya waktu untuk terus berjuang, ia akan ikut membantu Palestina lewat penggalangan dana untuk Gaza.[mahl/Hidayatullah.com & Sahabat Al-Aqsha]

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Kita Bergerak Terus! - Mendobrak Tembok Gaza - Menyapa Al-Aqsha & Palestina

« Militer Israel Serang Freedom Flotilla, 15 Gugur dan 50 Terluka
Sebagian Aktivis Kemanusiaan Sudah Ditahan Israel »