Militer Israel Serang Freedom Flotilla, 15 Gugur dan 50 Terluka
31 May 2010, 17:54.
Kru Sahabatalaqsha di Jakarta belum bisa terhubung dengan kru Sahabatalaqsha di Mavi Marmara, kapal Freedom Flotilla yang diserbu militer Israel
Sahabatalaqsha.com InnaliLlahi wa inna ilayHi rajiiuun, sejauh ini setidaknya, 15 belas orang aktivis kemanusiaan yang tengah berlayar menuju Gaza telah menemui Rabb mereka, sementara 50 dikabarkan terluka. Para aktivis kemanusiaan yang berasal dari 50 negara lebih itu tergabung dalam misi mengantarkan bantuan kemanusian untuk Gaza, konvoi The Freedom Flotilla (kafila armada kebebasan). Mereka, yang awalnya terdiri dari 9 kapal, , terakhir karena adanya sejumlah masalah teknis, tinggal 6 kapal, hanya sekitar 70 mil laut dari Gaza.
Dari Indonesia sendiri ikut berlayar dalam armada kebebasan, sebanyak 12 orang. Kedua belas orang yang teridir dari wartawan dan para dokter itu berlayar ke Gaza dengan menumpangi kapal terbesar, Mavi Marmara, yakni kapal Turki. Para WNI itu adalah dari Sahabatalaqsha.com, Majalah Alia, Hidayatullah Media, Mer-C dan KISPA.
Terakhir kali kru Sahabatalaqsha di Jakarta kontak dengan Sahabatalaqsha yang tengah menjalankan tugas ke Gaza ini, adalah selepas subuh waktu setempat. Dilaporkan bahwa Israel menyerang kapal Mavi Marmara dengan melepaskan tembakan dari helikopter yang mendekat Mavi Marmara. Korban berjatuhan. Israel kemudian naik ke atas kapal dan dengan leluasa memberondongkan tembakan, sehingga semakin banyak korban. Armada kebebasan dengan sekitar 700 orang aktivis kemanusiaan itu, kemudian digiring ke suatu tempat, diduga ke Ashdod, selatan Israel untuk disita kapal-kapalnya dan kemudian penumpangnya ditahan. Sebagaimana yang diberitakan sahabatalaqsha kemarin, Israel sudah membangun pusat penahanan bagi para aktivis kemanusiaan internasional ini.
Korban meninggal dunia, hingga berita ini dibuat, yang sudah diketahui identitasnya, adalah syeikh Ra’id Shalah seorang ulama Palestina yang mengetuai Gerakan Palestina 1948. Juga hingga saat berita ini dibuat, belum diketahui bagaimana nasib ratusan penumpang dari 6 kapal yang berasal Turki, Yunani, Kuwait, Irlandia, Inggris dan Aljazair itu. sahabatalaqsha/ez
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

