IHH Serukan Seret Israel ke Pengadilan di Berbagai Negara

16 June 2010, 20:23.

Sahabat Al-Aqsha–ISTANBUL–IHH menyerukan seluruh peserta kafilah bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla (Armada Kebebasan) untuk Gaza, agar mengadukan kejahatan Israel yang telah menyerang, mencederai, membunuh, membajak dan menculik para aktivis kemanusiaan di kapal Mavi Marmara dan lima kapal lainnya di Laut Tengah awal bulan ini.

“Kita pergi ke Parlemen Uni Eropa, ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, ke Mahkamah Internasional, bahkan kita mengadukan angkatan laut Israel ke Mahkamah Agung Israel sendiri,” kata Gulden Sonmez, anggota dewan kepemimpinan IHH, saat ditemui oleh Sahabat Al-Aqsha di Istanbul kemarin.

Gulden Sonmez. Foto: Sahabatalaqsha.com

Gulden Sonmez. Foto: Sahabatalaqsha.com

Gulden, pengacara hak asasi manusia berjilbab hitam ini, mengatakan, saat ini Israel sedang berusaha keras memfitnah IHH dengan berbagai cara. Diantaranya dengan menyebut IHH sebagai organisasi yang membantu teroris dan menyebutkan beberapa aktivis IHH sebagai link-nya berbagai organisasi teroris.

Dalam jumpa pers beberapa hari yang lalu di markas IHH di kawasan Fatih, Istanbul, Presiden IHH Fehmi Bulent Yildirim mengatakan, “Kalau IHH membantu teroris, maka yang pertama kali kami bantu pasti Israel, karena Israel adalah negara teroris terbesar di dunia.”

Gulden menambahkan, Israel juga berusaha menuding bahwa kafilah kemanusiaan Freedom Flotilla layak diserang karena merupakan provokasi terhadap keamanan Israel, sebab tidak mengajukan prosedur yang seharusnya. Gulden mengatakan, tuduhan Israel itu bohong, karena sejak berdirinya 15 tahun yang lalu sampai sekarang IHH bekerja di lebih di 100 negara. “Di setiap negara kami selalu minta izin resmi dan bekerja sama dengan pemerintah negara setempat, termasuk di Tepi Barat dengan pemerintah otorita Palestina dan pemerintah Israel,” kata Gulden.

Gulden mengingatkan bahwa, sudah sejak Israel menyerang Gaza besar-besaran awal tahun 2009 lalu IHH menulis surat resmi kepada Israel, untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Surat itu tidak pernah dibalas.

Amirrul Iman, Direktur Operasional Sahabat Al-Aqsha, di Jakarta menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan sebuah tim pengacara yang akan mendampingi semua relawan untuk mengadukan Israel ke penegak hukum di Indonesia.

Gulden Sonmez menyarankan kepada seluruh relawan Indonesia untuk masing-masing mengadukan kejahatan Israel atas diri mereka, “Terutama karena Israel telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap dua orang anggota tim Indonesia.”

Kedua orang anggota delegasi kemanusiaan Indonesia itu adalah Okvianto Emil Baharuddin dari KISPA yang patah tangan kanannya ditembak peluru tajam, dan Surya Fachrizal Aprianus wartawan majalah Hidayatullah, yang ditembak dada kanannya sampai harus dioperasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di perut kanannya.

Okvi sempat dirawat di sebuah rumah sakit Israel di Ashkelon, sebelum diterbangkan ke Istanbul dan dipulangkan ke Indonesia. Sedangkan Surya sampai hari ini masih dirawat di Amman, sesudah sempat dioperasi di sebuah rumah sakit Israel di Haifa.** (Dzikrullah)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Kita Bergerak Terus! - Mendobrak Tembok Gaza

« Turki: Sebentar Lagi Kita Bisa Shalat Berjama’ah Di Masjid Al Aqsha
Menlu Rusia Serukan Penyelidikan Atas Pembantaian Zionis Terhadap Freedom Flotilla »