Misi Pencari Fakta PBB Dibentuk Untuk Selidiki Serangan Terhadap Flotilla
24 July 2010, 23:53.
Mavi Marmara (foto: Free Gaza Movment)
Sahabatalaqsha.com Dewan Hak-Hak Asasi Manusia PBB menuntuk sebuah tim untuk menyelidiki serangan mematikan Israel terhadap Armada Kebebasan (the Freedom Flotilla) pada 31 Mei lalu, yang telah memakan korban 9 nyawa dan puluhan luka-luka.
Presiden UNHCR, Sihasak Phuangketkeow yang berasal dari Thailand itu, menunjuk 3 orang pakar internasional untuk bekerja dalam sebuah misi mencari fakta, yang bertugas melakukan investigasi terhadap “dugaan” pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap hukum internasional ketika Israel secara paksa naik ke enam kapal bantuan kemanusiaan di perairan internasional yang sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza.
Phuangketkeow menerangkan dalam sebuah jumpa pers menyusul penugasan itu “kepakaran, indipendensi dan objetivitas para anggota misi pencari fakta ini akan diarahkan untuk mengklarifikasi peristiwa yang terjadi pada hari itu serta kelegalitasan peristiwa-peristiwa tersebut.”
Menurut para penyelenggara flotilla, kapal-kapal itu akan menuju Gaza untuk mengantarkan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan penduduk Jalur Gaza yang diblokade itu. Di sisi lain Israel berdalih bahwa mereka berhak untuk “melindungi” perbatasannya dengan tidak membiarkan kapal-kapal itu menuju “perairannya”.
UNHCR menyerukan pembentukan misi ini pada 2 Juni lalu, 2 hari setelah serangan Israel terhadap kafilah bantuan itu, yang ternyata pembentukan misi itu tertunda hingga hari Jum’at kemarin.
Jalur Gaza telah diblokade Israel sejak Juni 2006, dan semakin diperketat setelah kelompok perlawanan bersenjata Palestina menangkap prajurit Israel Gilad Shalit di dekat Karm Abu Salm di bagian selatan Jalur Gaza. EZ/ IMEMC/ Sahabat Al-Aqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.