Penjajah Tuduh Wilayah Permukiman Gaza Dijadikan Pangkalan Militer, Hamas: “Murni Fitnah dan Kebohongan!”

28 July 2022, 20:13.
Foto: Palinfo (Arsip)

Foto: Palinfo (Arsip)

PALESTINA (Palinfo | Middle East Monitor) – Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa  foto-foto dan informasi yang disiarkan penjajah zionis tentang keberadaan senjata di wilayah sipil di Gaza adalah kebohongan dan fitnah.

Fakta bahwa penjajah menyebarkan foto-foto yang tak berdasar tersebut mengungkapkan krisis parah yang dihadapi lembaga-lembaga hak asasi manusia dan badan-badan internasional.

“Beberapa titik yang dipublikasikan penjajah adalah lokasi di mana mereka melakukan pembantaian terhadap warga sipil dalam Pertempuran Syaiful Quds 2021; yang saat ini diajukan ke badan hukum internasional untuk menyeret para penjahat perang,” kata Hamas.

Penjajah zionis menuduh Hamas mendirikan pangkalan militer di jantung permukiman di Gaza.

Mereka menyebarkan video dan foto sejumlah lokasi di Gaza, seraya mengklaim bahwa Hamas sedang membangun struktur militer dan menggali terowongan di daerah tersebut.

Di antara situs-situs yang diklaim zionis digunakan Hamas untuk operasi militernya adalah situs pembuatan senjata di dekat Rumah Sakit Al-Shifa dan gudang senjata di dekat Masjid Al-Shaheed di kamp pengungsian Al-Bureij.

Berikutnya terowongan di sekitar pabrik Pepsi, juga di dekat sebuah kompleks sekolah yang mencakup Rosary Sisters School, Al-Wahda School, dan Umm Al-Qura Common Core School; serta sebuah terowongan di dekat Universitas Islam.

Penjajah zionis menuduh Hamas menggunakan wilayah sipil untuk menyimpan senjata. Akan tetapi, tuduhan itu tidak pernah terbukti. (Palinfo | Middle East Monitor)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Hari Khutbah Internasional Stand4Uyghurs: Teruslah Kuatkan Saudara Kita, dengan Apa pun yang Kita Bisa!
Serdadu Rezim Suriah Bunuh Dua Warga di Jabal al Zaweyia dan Kota Tafas »