Muhajirin Rohingnya Gelar Unjuk Rasa, Desak Pengembalian ke Tanah Airnya secara Aman dan Bermartabat

2 January 2023, 18:49.
Sumber: Rohingya Vision

Sumber: Rohingya Vision (Arsip)

BANGLADESH (Anadolu Agency) – “2023 harus menjadi tahun tanah air Rohingya!” bunyi sebuah plakat yang dibawa seorang bocah Rohingya, saat hampir 1.000 Muhajirin di kamp pengungsian Bangladesh menggelar unjuk rasa, Sabtu (31/12/2022).

Para Muhajirin menuntut kembalinya mereka secara aman dan bermartabat, dengan pengakuan penuh atas hak-hak mereka, ke tanah airnya di Arakan (negara bagian Rakhine), Myanmar.

Dengan membawa spanduk maupun plakat berisi kalimat-kalimat seperti “Bangsa Rohingya Ingin Tersenyum pada 2023”, “Hapuskan NVC (Kartu Verifikasi Nasional)” dan “Cukup Sudah, Ayo Pulang”, sejumlah besar Muhajirin yang teraniaya itu menghadiri aksi damai.

Pada pidatonya, para pemimpin komunitas Rohingya menyesalkan akan ketidakpastian seputar repatriasi mereka secara aman dan bermartabat, serta kondisi hidup yang buruk di 33 kamp pengungsian yang sangat padat itu; di mana anak-anak mereka tumbuh tanpa pendidikan yang layak.

Saat ini, Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta Muhajirin Rohingya yang menyelamatkan diri dari penumpasan brutal militer di Rakhine pada bulan Agustus 2017.

Setiap tahun sekira 35.000 bayi lahir di kamp pengungsian, yang semakin menambah jumlah Muhajirin yang berada di kamp yang sudah melebihi kapasitas tersebut.

Terlepas dari upaya yang telah dilakukan oleh Bangladesh, tidak ada satu pun Muhajirin Rohingya yang dapat dipulangkan dalam kondisi aman, terhormat, dan dipenuhi hak-haknya sebagai warga negara yang sah, setelah dihapuskan oleh junta militer dengan kedok Undang-Undang Kewarganegaraan tahun 1982 yang kontroversial.

“Jika situasinya tetap demikian, kami khawatir dalam waktu dekat kami akan menjadi bagian dari generasi yang hilang,” kata Moulavi Syed Ullah, seorang pemimpin komunitas Rohingya, saat berorasi di unjuk rasa tersebut.

Para pemimpin Rohingya lainnya juga berbicara, menyerukan komunitas internasional untuk menekan rezim Myanmar agar mereka mengembalikan hak kewarganegaraan Rohingya.

Para Muhajirin Rohingya mengatakan, di saat seluruh dunia menyambut Tahun Baru dengan gembira, orang-orang Rohingya di kamp-kamp kumuh Bangladesh masih menunggu hari ketika kesulitan panjang mereka akan berakhir. (Anadolu Agency)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Musim Dingin Garis Depan 2022–2023: Pulihkan Jiwa, Hangatkan Mereka
Keluarga Yaman Bertahan di Tengah Musim Dingin yang Berat dan Kepungan Peperangan »