Jangan Lupakan Hebron. Para Pemukim Yahudi Tak Kalah Kejam dari Tentara Zionis

1 October 2010, 08:30.

JAKARTA, Jumat (Sahabatalaqsha.com): Masjidil Aqsha dalam bahaya. Warga Palestina di Al-Quds menderita. Rakyat Gaza menderita. Yang juga menderita adalah warga Palestina yang ada di Hebron – karena hidup berdekatan dengan para pemukim Yahudi yang menzalimi mereka siang malam.

Rabu kemarin, seorang bocah Palestina bernama Baha dikeroyok dan dipukuli oleh empat orang pemuda Yahudi dari Pemukiman Kiryat Arba di kawasan timur Hebron. Baha ketika itu tengah berjalan pulang, ketika tiba-tiba saja diserang, lalu ditinggalkan tergeletak begitu saja di jalan. Ayah Baha, Jawdat Al-Ja’bari, mengatakan bahwa anaknya memar-memar di tangan, dada dan perut, serta harus dirawat karena pendarahan dalam tubuhnya, demikian dilaporkan Ma’an News Agency.

Ada puluhan, ratusan, bahkan ribuan Baha lain di tanah Palestina yang dijajah Zionis ini.

Dalam dua bulan saja, terjadi belasan kasus penyerangan terhadap warga Palestina – yang minoritas di Hebron – oleh orang-orang Yahudi yang diundang datang oleh pemerintah Zionis untuk bermukim di Palestina dengan iming-iming rumah bagus dan berbagai fasilitas lain.

Semua upaya internasional saat ini – termasuk “negosiasi damai” yang disponsori Amerika Serikat baru-baru ini – gagal menghentikan arus kekerasan pemukim Yahudi yang terus menerus berusaha mencaplok seluas mungkin tanah Palestina.

The Alternative Information Center (AIC) mengeluarkan pada 9 September lalu Settler Violence Report (Laporan Kekerasan Para Pemukim) untuk periode Juli dan Agustus 2010. Dalam laporan yang disiapkan oleh Ahmad Jaradat dan Maria Chiara Rioli itu dituliskan secara mendetail berbagai kasus kekerasan terhadap warga Palestina oleh para pemukim Yahudi.

Berikut beberapa kutipan dari laporan AIC.

Hebron dan selatan Tepi Barat

• Pada 9 Juli, sekelompok pemukim Yahudi mengepung lalu menggebuki empat pemuda Palestina dari kota Yatta di Distrik Hebron, sampai luka-luka. Tanpa alasan. Ke empat pemuda yang baru pulang bekerja di ladang itu berusia antara 16 sampai 25 tahun. Mereka terpaksa dibawa keluarga mereka ke Rumah Sakit E’temad di kota karena rumah-rumah sakit Israel menolak merawat mereka.

• Pada 10 Juli, para pemukim dari Avraham Avino bekerjasama dengan sejumlah tentara menyerang penduduk desa dan warga asing dalam sebuah demonstrasi damai menentang pemukiman Yahudi. Para pemukim itu menimpuki warga Palestina dengan batu dan air kotor.

• Pada 11 Juli, seorang petani dari kampung Al-Khadr di Distrik Betlehem ditabrak dengan sengaja oleh mobil seorang pemukim Yahudi. Mahmud Judah Sbeih yang sedang menunggang keledainya itu lalu terjatuh di tumpukan batu dan mengalami luka-luka, namun rumah sakit Israel setempat menolak merawatnya karena KTP Sbeih adalah KTP Tepi Barat. Dia lalu dibawa ke RS Al-Yamama.

• Pada 12 Juli, para pemukim Kiryat Arba mengeroyok seorang kakek Palestina sampai luka-luka di kepala.

• Pada 15 Juli, para pemukim Yahudi di Ramot Yashai menggebuki gadis cilik Palestina yang baru berusia 10 tahun, Inas Mazen Qa’qur.

• Pada 18 Juli, dua orang pemukim Yahudi berkendaraan sepeda motor menabrak Ubaidillah Hasan Al-Muhtasib, 11 tahun, di Jalan El-Sahla, Hebron, lalu melarikan diri.

• Pada 19 Juli, mobil yang dikendarai Mustafa Daraghma dari Jenin ditabrak oleh sebuah mobil yang dikendarai seorang pemukim Yahudi. Si Yahudi langsung kabur. Mustafa yang luka-luka harus tergeletak di pinggir jalan sebelum ditolong oleh sebuah ambulans Palang Merah Palestina dan dibawa ke Rumah Sakit Al-Ahali di Kota Hebron.

• Pada 21 Juli, tiga orang pemukim Yahudi, satu di antaranya bersenjata, merampas kambing seorang penduduk desa Tuba yang sedang memberi minum ternaknya di lembah Umm Zaitun. Peristiwa ini disaksikan oleh sejumlah tentara Zionis tak jauh dari situ, namun tak berbuat apa pun. Perampasan itu sempat didokumentasikan oleh si gembala itu dengan sebuah kamera yang diperolehnya dari B’Tselem, sebuah organisasi Israel yang memberi kamera kepada warga Palestina di kawasan itu untuk merekam berbagai tindak kekerasan para pemukim terhadap mereka.

• Pada 23 Juli, lusinan pemukim Yahudi mulai membangun sebuah pos penjagaan baru di kawasan Al-Buwairah dekat Kota Tua Hebron dan pemukimam Kiryat Arba. Sejumlah warga Palestina setempat dan relawan asing yang berusaha memprotes peristiwa itu malahan diusir oleh para tentara Zionis. Bentrokan pun terjadi, dan empat warga Palestina dan dua orang wartawan foto lalu ditahan.

• Pada 30 Juli, sekelompok pemukim Yahudi dari Karmiel di utara Hebron menyerang dan merusak ladang dan properti petani-petani di desa Umm Al-Khair. Tanaman-tanaman siap panen pun dihancurkan.

• Pada 5 Agustus, para pemukim dari Kiryat Arba membakar ladang anggur milik warga Palestina di Al-Buwayra.

• Pada 6 Agustus, tiga orang pemukim Yahudi bertopeng dari Giv’at Kharsina di timur laut Hebron menyerang dan menggebuki sejumlah warga dan relawan asing yang datang untuk menunjukkan solidaritas kepada para petani yang tanahnya dibakar oleh orang-orang Yahudi sehari sebelumnya. Mereka juga menggebuki kepala seorang wanita, Susan Jamil Sultan yang berusia 51 tahun, dengan batu.

• Pada 15 Agustus, pemukim dari Tel Rumeida menggebuki seorang gadis cilik Palestina yang baru berusia 10 tahun.

Anak-anak pemukim Yahudi menggedori rumah-rumah warga Palestina di Hebron. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com

Anak-anak pemukim Yahudi menggedori rumah-rumah warga Palestina di Hebron. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com

Jendela rumah warga Palestina sehabis ditimpuki batu oleh pemukim Yahudi di Hebron. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com

Jendela rumah warga Palestina sehabis ditimpuki batu oleh pemukim Yahudi di Hebron. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com


Nablus dan utara Tepi Barat

• Pada 7 Juli, sekelompok pemukim menimpuki Muhammad Khalil Uwaisah yang sedang bekerja di ladangn di desa Alloban di selatan Nablus. Keesokan harinya, di desa yang sama, para pemukim menebangi sejumlah pohon tanpa alasan.

• Pada 11 Juli, lebih dari 400 orang pemukim Yahudi dikawal tentara-tentara Zionis bersenjata lengkap memasuki sebuah desa dekat Nablus yang dianggap sebagai tempat suci kaum Yahudi. Warga Palestina dilarang keluar dari desa Orta itu dari Ahad malam sampai Senin pagi.

• Pada 15 Juli, lusinan pemukim dari Migdalim membakari ladang-ladang dan tanah-tanah warga desa Kasra. Berhektar-hektar properti rusak. Sejumlah tentara Zionis datang tapi tidak membiarkan saja api terus marak.

• Pada 24 Juli, sejumlah pemukim membakar perkebunan zaitun di desa Saffa dekat Ramallah – disaksikan para tentara yang justru mencegah warga dan petugas pemadam kebakaran mematikan api. Tanah seluas 7 km persegi hancur.

• Pada 26 Juli, sejumlah pemukim Yahudi menghujani mobil-mobil warga Palestina dengan batu di jalan utama yang menghubungkan Ramallah dengan Nablus. Pada hari yang sama, pemukim-pemukim dari Yitzhar melakukan kerusuhan di dekat checkpoint Huwwara dan membakari pohon-pohon zaitun milik keluarga-keluarga Palestina di kawasan itu. Mereka kembali menyerang di malam hari, dan mencederai dua warga Palestina, Rasim Abid Batuni dan Ibrahim Adil Aid. Empat orang pemukim cedera oleh lemparan batu warga Palestina.

• Pada 30 Juli, sekitar 20 orang pemukim Yahudi – beberapa di antaranya bersenjata – dari Bracha, selatan Nablus, menyerang penduduk desa Burin. Mereka melempari rumah-rumah dengan batu dan membakar ladang-ladang di Jabal El-Sabi di selatan desa. Bentrokan pun terjadi, dan tiga orang warga Palestina yang membela diri akhirnya terluka karena peluru karet tentara Zionis.

• Pada 3 Agustus, sekitar 300 orang Yahudi dari berbagai kawasan pemukiman di utara Tepi Barat menaiki 20 bus dan memasuki kawasan Makam Yusuf di utara Nablus – yang sebenarnya diakui sebagai kawasan Otoritas Palestina. Para pemukim itu menyatakan bahwa tempat itu adalah tempat suci kaum Yahudi, dan setiap kali datang mereka selalu melakukan kekerasan terhadap warga Palestina setempat termasuk menimpuki sekolah-sekolah.

• Pada 6 Agustus, pemukim dari Itamar membakar berhektar-hektar tanah milik warga Bait Forik, di utara Nablus. Angkatan bersenjata Zionis malahan menyulitkan pemadam kebakaran bekerja. Para petani pemilik tanah di kawasan ini sudah sering mengeluhkan serangan dari para pemukim Yahudi, terutama pada masa panen.

• Pada 16 Agustus, pemukim dari Shvut Rachel di selatan Nablus membongkar dan menumbangkan sekitar 200 batang pohon zaitun – yang merupakan mata pencarian dan sumber penghidupan warga Palestina – milik keluarga Ali Abdul Hamid Hasan dari desa Kasra.

• Pada 19 Agustus, para penjaga pemukimam Yahudi memblokir jalan bagi para petani Palestina dari kota Awarta di selatan Nablus, yang hendak memasuki tanah mereka di Alwadi Alsharqi. Mereka juga mengancam akan menembaki para petani dan para relawan kemanusiaan yang datang. Bentrok fisik terjadi, dan tentara datang lalu menutup dan menjadikan kawasan itu sebagai “kawasan militer tertutup” sehingga baik para petani maupun para relawan terpaksa pergi.

• Pada 22 Agustus, belasan pemukim dari Inhta di selatan Nablus membakari pohon-pohon zaitun milik warga Jalud.

• Pada 23 Agustus, pemukim Yahudi dari kawasan Donan di utara Distrik Tulkarim membakari ladang-ladang zaitun milik sejumlah keluarga Palestina di desa Khirbit El-Hamam.

• Pada 29 Agustus, pemukim Yahudi dari Alon Moreh di utara Nablus bukan saja merusak dan meratakan ladang-ladang di desa Darul Hatab, tapi juga memagari properti warga Palestina itu dengan jaring-jaring ber-setrum.

• Pada 30 Agustus, tiga pemuda Palestina dari desa Dair Isteya ditembaki oleh para pemukim ketika mereka sedang bekerja di ladang.

• Pada 31 Agustus, lusinan pemukim memblokir jalan di antara Nablus dan Qalqiya lalu menimpuki mobil-mobil warga Palestina yang lewat dengan batu. Pada hari yang sama sejumlah pemukim dari kawasan lainnya melakukan perusakan pada ladang-ladang zaitun desa Burin. (OH/Sahabat Al-Aqsha)

Petani Palestina yang bergembira karena untuk pertama kalinya bisa memasuki tanah mereka yang diblokir selama bertahun-tahun oleh pemukim Yahudi. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com

Petani Palestina yang bergembira karena untuk pertama kalinya bisa memasuki tanah mereka yang diblokir selama bertahun-tahun oleh pemukim Yahudi. Photo: AnnaInTheMiddleEast.com

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Zionis Israel Penjarakan 70 Ribu Warga Palestina Sejak Intifadah
Shalat Jumat di Masjidil Aqsha di Bawah Tekanan Militer Zionis »