Imbas Badai Mocha, Sejumlah Warga Rohingya di Arakan Belum Diketahui Keberadaannya 

19 May 2023, 18:30.

Sumber: AP

BANGLADESH (AP) – Peringatan dini dari badan pengamat cuaca serta kesiapsiagaan yang lebih baik oleh pemerintah dan lembaga kemanusiaan telah membantu menyelamatkan ribuan nyawa selama topan kuat yang menghantam Bangladesh dan Myanmar pada akhir pekan yang lalu.  

Di kamp pengungsian terbesar di dunia di Distrik Cox’s Bazar, Bangladesh, ratusan ribu muhajirin Rohingya telah dipindahkan ke daerah yang lebih aman hingga Topan Mocha berlalu.

Namun, di kamp-kamp pengungsian internal Rohingya di negara bagian Arakan, Myanmar, di mana badai melanda lebih parah, kehadiran lembaga kemanusiaan sangat minim dan bantuan dari pemerintah militer negara itu hampir tidak ada.  

Hanya puluhan kematian yang dilaporkan oleh media di Myanmar, bahkan lebih sedikit lagi menurut media milik pemerintah. Banyak warga Rohingya yang masih hilang dari kamp-kamp yang rusak parah akibat gelombang badai Mocha. 

Selain fasilitas telekomunikasi rusak akibat angin kencang, informasi independen dari daerah terdampak sangat sulit diperoleh–bahkan dalam kondisi normal–karena junta militer sangat membatasi akses bagi awak media.  

Di Bangladesh, Perdana Menteri Sheikh Hasina mengatakan lebih dari 700.000 orang telah dipindahkan ke tempat perlindungan maupun fasilitas darurat, termasuk sekolah dan masjid,. 

Azizur Rahman, Direktur Departemen Meteorologi Bangladesh, mengatakan bahwa peringatan dini dan penyebaran informasi yang akurat dan tepat waktu memungkinkan pihak berwenang untuk memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman dengan tepat waktu.  

Sebelumnya, Departemen Meteorologi India telah memberi peringatan akan Topan Mocha setelah terdeteksi pada tanggal 27 April.  

“Ketika Topan Nargis, badai sekuat Topan Mocha, menghantam Myanmar pada 2008, lebih dari 138.000 orang tewas,” jelas Mrutyunjay Mohapatra, kepala Departemen Meteorologi India (IMD).  

“Kami telah mencoba yang terbaik untuk menyampaikan semua informasi yang kami kumpulkan dan analisis kami kepada pihak berwenang di wilayah pesisir tempat topan akhirnya melanda,” ungkap Mohapatra.  

IMD mengeluarkan pembaruan informasi mengenai topan besar tersebut setiap tiga jam selama seminggu terakhir.  

“Kami dapat memperkirakan ini secara akurat empat hari sebelumnya, yang memberikan cukup waktu bagi pihak berwenang untuk memindahkan masyarakat pesisir ke wilayah yang lebih aman,” kata Mohapatra. (AP)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« 100 Hari Pascagempa Turkiye-Suriah, Jutaan Orang Masih Tinggal di Tenda Darurat
Berhasil Selundupkan Sperma Keluar Penjara, 76 Tawanan Palestina Punya Anak »