Kementerian Kesehatan: Generator Rumah Sakit di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 48 Jam

24 October 2023, 19:42.

Dr Nasser Bulbul memeriksa bayi prematur di unit neonatal Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza pada 22 Oktober 2023. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera

(Al Jazeera) – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza telah memperingatkan bahwa generator listrik di rumah-rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan dalam pernyataan singkat di Telegram pada Selasa (24/10/2023) pagi bahwa aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza “lambat dan tidak dapat mengubah kenyataan” di lapangan.

“Sistem layanan kesehatan telah mencapai tahap terburuk dalam sejarahnya,” tambahnya.

Pada hari Senin (23/10/2023), kementerian mengatakan 32 pusat kesehatan tidak dapat berfungsi setelah ‘Israel’ memutus akses terhadap pasokan penting, termasuk bahan bakar. Sementara itu, ‘Israel’ terus melakukan pengeboman brutal yang telah menghancurkan seluruh lingkungan dan membawa kondisi kemanusiaan ke titik puncaknya.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal distribusi bantuan, dan mendesak PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk mendorong pengiriman pasokan bahan bakar dan unit darah ke wilayah kantong tersebut.

Rumah Sakit Indonesia, di wilayah Beit Lahia, Gaza utara, ditutup karena tidak dapat menjalankan fasilitas vital itu setelah listrik padam pada hari Senin.

Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan fasilitas tersebut berada dalam kegelapan. Video menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh pekerja ambulans sambil menggunakan senter portabel. Belakangan dilaporkan bahwa listrik telah pulih, tetapi tidak jelas berapa lama listrik akan bertahan.

Tak ada bahan bakar dalam truk bantuan

Sementara itu, konvoi truk bantuan kemanusiaan mengirimkan air, makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza pada hari Senin. Ini merupakan yang ketiga sejak bantuan terbatas mulai mengalir pada hari Sabtu.

PBB mengatakan bahan bakar tidak termasuk dan cadangan bahan bakar akan habis dalam dua hari.

Hani Abu Isheba dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan, mengatakan warga berharap lebih banyak truk bantuan akan diizinkan masuk ke daerah kantong yang terkepung itu.

Dia menambahkan bahwa warga Palestina yang tinggal di Gaza sangat ingin agar pengeboman dihentikan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 5.000 warga Palestina syahid dalam serangan ‘Israel’, sekitar 40 persen korbannya adalah anak-anak. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Milisi Syiah Houthi Serang Permukiman Rawdah di Taiz, Satu Warga Tewas dan Dua Anak Terluka 
Wanita Hamil di Gaza Menanggung Penderitaan di Tengah Pengeboman Brutal ‘Israel’ »