Gempur Daerah Termanin di Idlib, Rezim Diktator Suriah Gunakan Bom Tandan 

6 November 2023, 21:20.

Kehancuran di sebuah kamp pengungsian di dekat kota Al-Hamamah, Idlib barat, menyusul serangan udara aliansi militer Suriah-Rusia pada 24 Oktober 2023. Foto: Ali Haj Suleiman

SURIAH (HRW) – Rezim diktator Suriah menggunakan cluster munition (bom tandan) yang dilarang secara luas dalam serangan di Termanin, sebuah kota di Idlib utara, pada tanggal 6 Oktober 2023. 

Serangan itu menewaskan dua warga sipil dan melukai sembilan lainnya, sebut Human Rights Watch (HRW), Ahad (5/11/2023).  

Keesokan harinya, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun mengambil amunisi yang gagal meledak dalam serangan tersebut. Setelah itu, barulah amunisi tersebut meledak, yang melukai dirinya dan dua orang lainnya.  

Serangan ini adalah bagian dari operasi militer yang lebih besar oleh serdadu Suriah dan Rusia terhadap wilayah oposisi di Suriah barat laut yang dimulai pada tanggal 5 Oktober; menyasar lebih dari 2.300 titik di Idlib dan Aleppo barat.  

Sedikitnya 70 orang telah tewas, termasuk 3 petugas kemanusiaan, 14 wanita, dan 27 anak-anak. Selain itu, 338 lainnya terluka dan menimbulkan 120.000 pengungsi baru, menurut Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) PBB.  

“Penggunaan bom tandan oleh pasukan rezim Suriah selama pengeboman terhadap wilayah yang dikuasai oposisi membuktikan betapa tragisnya penggunaan senjata-senjata ini tanpa pandang bulu dan dampak buruk yang ditimbulkannya dalam jangka panjang,” kata Adam Coogle, wakil direktur HRW untuk Timur Tengah. 

“Di tengah pengeboman yang sedang berlangsung oleh serdadu Suriah dan Rusia, anak-anak Idlib kembali menjadi korban tindakan militer yang tidak berperasaan dan melanggar hukum.”  

Serangan yang digencarkan tersebut juga merusak layanan dan infrastruktur penting, termasuk 23 fasilitas kesehatan dan rumah sakit, serta 17 sekolah, menurut PBB.  

Pada tanggal 30 Oktober, Pertahanan Sipil Suriah melaporkan bahwa serangan udara dan tembakan artileri terus merusak kawasan permukiman, sekolah, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah oposisi.  

Pada tanggal 24 Oktober, serangan udara menghantam sebuah kamp pengungsian di dekat Desa al-Hamama di pedesaan Idlib barat, menewaskan lima anggota keluarga yang sama; termasuk seorang wanita hamil, dua bayi, dan nenek mereka yang berusia 70 tahun.  

“Kita menyaksikan peningkatan serangan terbesar di Suriah dalam empat tahun terakhir,” kata Paulo Pinheiro, Ketua Komisi Penyelidikan Suriah di Majelis Umum PBB pada tanggal 24 Oktober.

“Sekali lagi, tampaknya ada pengabaian total terhadap nyawa warga sipil,” sebutnya. (HRW)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Jumlah Pengungsi Meningkat, Ratusan Ribu Balita Yaman Terancam Kekurangan Gizi Akut 
Hamas Serukan Komite Internasional untuk Periksa Rumah Sakit Gaza »