Sedikitnya 200 Muhajirin Rohingya Terdampar di Pantai Kulee Pidie, Termasuk 60 Anak-anak 

16 November 2023, 08:14.

Sumber Foto: Sekjen Panglima Laot Aceh

ACEH (CNN) – Perahu yang membawa sedikitnya 200 muhajirin Rohingya kembali terdampar di pantai Aceh, tepatnya di Pantai Kulee, Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11/2023). 

Menurut informasi yang diterima media, ratusan muhajirin Rohingya tersebut terdiri dari 67 orang laki-laki, 67 perempuan, dan 60 orang anak-anak. Dari jumlah itu, enam orang di antaranya lari ke pegunungan saat tiba di bibir pantai. 

Kapolsek Muara Tiga, Ipda Efendi mengatakan saat ini semua muhajirin Rohingya sudah dibawa ke tempat penampungan sementara di Yayasan Mina Raya, Desa Leun Tanjong, Kecamatan Padang Tijie. 

Ia menerangkan, awalnya penghuni perahu berjumlah 200 orang, namun enam di antaranya melarikan diri. 

Dari hasil interogasi pihaknya, perahu yang digunakan muhajirin Rohingya itu berasal dari hasil patungan sesama mereka, lalu diserahkan kepada agen penyelundup manusia agar mereka bisa berlayar. 

“Kapal tersebut merupakan hasil dari uang yang dikumpulkan oleh para pengungsi melalui agen yang diduga jaringan internasional,” tambahnya. 

Diyakini, enam orang yang kabur setelah kapal bersandar di bibir pantai tersebut merupakan agen-agen tersebut. Mereka diduga menjadi penentu koordinat agar bisa mendarat di Aceh. 

Saat ini enam orang itu masih dalam pengejaran petugas gabungan. 

Secara terpisah, Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengonfirmasikan bahwa perahu muhajirin Rohingya itu mendarat di Pantai Kulee, Pidie. 

Mereka mendarat sekira pukul 11.00 WIB. Para muhajirin itu tumpah ruah di pantai saat turun dari kapal. Miftach juga menyebutkan ada beberapa orang yang kemudian melarikan diri. (CNN)

Sumber Foto: Sekjen Panglima Laot Aceh

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Dari Tanah Suriah, Menggema Lantang Solidaritas Nyata untuk Gaza 
Genosida di Gaza: Penjajah Zionis Samakan Hamas dengan Nazi, Kenangan Holocaust Dieksploitasi  »