WHO: 25 Tenaga Kesehatan, 291 Pasien Kritis Termasuk Bayi Masih Berada di RS Al-Syifa
19 November 2023, 11:36.

Lebih dari 300 orang masih berada di Rumah Sakit al-Syifa, menurut WHO. Foto: Ahmed El Mokhallalati/Reuters (Arsip)
(Al Jazeera) – WHO mengatakan masih ada 25 tenaga kesehatan dan 291 pasien, termasuk 32 bayi, di Rumah Sakit al-Syifa di Gaza, setelah ‘Israel’ memaksa evakuasi dari fasilitas tersebut.
Tim penilai kemanusiaan yang dipimpin WHO pada hari Ahad (19/11/2023) memberikan perincian terkini mengenai kondisi setelah kunjungan ke fasilitas kesehatan tersebut.
“Pasien termasuk 32 bayi dalam kondisi sangat kritis, dua orang dalam perawatan intensif tanpa ventilasi, dan 22 pasien dialisis yang aksesnya terhadap pengobatan yang menyelamatkan nyawa sangat terancam,” kata badan kesehatan itu dalam sebuah pernyataan.
“Sebagian besar pasien adalah korban trauma perang, termasuk banyak pasien yang mengalami patah tulang dan amputasi kompleks, cedera kepala, luka bakar, trauma dada dan perut, dan 29 pasien dengan cedera tulang belakang serius yang tidak dapat bergerak tanpa bantuan medis. Banyak pasien trauma mengalami luka infeksi parah karena kurangnya tindakan pengendalian infeksi di rumah sakit dan tidak tersedianya antibiotik.”
Tim WHO mengatakan beberapa kematian pasien telah terjadi selama dua hingga tiga hari sebelumnya akibat penutupan layanan medis.
Badan kesehatan tersebut mengatakan upaya sedang dilakukan untuk segera mengangkut pasien yang tersisa ke Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit Gaza Eropa di selatan Gaza, tetapi “rumah sakit ini sudah bekerja melebihi kapasitasnya, dan rujukan baru dari Rumah Sakit Al-Syifa akan semakin membebani staf dan sumber daya kesehatan.”
Sebagian besar staf, pasien, dan pengungsi di Al-Syifa meninggalkan fasilitas tersebut pada hari Sabtu (17/11/2023), dan staf rumah sakit melaporkan bahwa mereka diperintahkan untuk melakukan evakuasi oleh militer ‘Israel’.
Direktur Rumah Sakit Al-Syifa, Muhammad Abu Salmiya, sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa banyak orang pergi dengan berjalan kaki, tetapi “pasien yang tidak dapat bergerak, diamputasi, dan mereka yang dalam kondisi kritis” terpaksa tetap tinggal bersama segelintir staf medis. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.