Ribuan Serdadu ‘Israel’ Cedera dan Cacat Sejak 7 Oktober 2023

10 December 2023, 14:49.

Limor Luria, kepala departemen rehabilitasi di kementerian perang ‘Israel’, mengatakan setidaknya 5.000 serdadu ‘Israel’ terluka sejak 7 Oktober. Foto: Reuters

(Middle East Eye) – Lebih dari 5.000 serdadu ‘Israel’ terluka dalam pertempuran di Gaza sejak 7 Oktober dan para pejabat ‘Israel’ memperingatkan akan adanya krisis kesehatan mental, demikian laporan surat kabar ‘Israel’ pada hari Sabtu (9/12/2023).

Para ahli dari kementerian perang ‘Israel’ menyatakan departemen rehabilitasinya telah menerima 60 serdadu yang terluka setiap hari sejak dimulainya perang di Gaza.

Limor Luria, wakil direktur jenderal dan kepala Departemen Rehabilitasi di kementerian tersebut, mengatakan kepada surat kabar Yedioth Ahronoth setidaknya 2.000 serdadu ‘Israel’ telah dinyatakan cacat, dan para pejabat kesehatan “bergegas untuk melepaskan mereka yang terluka sehingga mereka dapat menerima pasien baru.”

“Kami belum pernah menghadapi hal seperti ini,” kata Luria, seraya menambahkan bahwa 5.000 serdadu terluka sejak awal pertempuran.

“Siapa yang akan membantu mereka mandi atau berkeliling rumah? Sebagian besar korban mengalami luka serius.”

Luria menambahkan, hampir 60 persen korban luka menderita luka parah di tangan dan kaki, termasuk yang harus diamputasi.

Sekitar 12 persen cedera terdiri dari kerusakan pada limpa, ginjal, dan pecahnya organ dalam, kata pejabat tersebut.

Luria juga memperingatkan akan adanya krisis kesehatan mental yang akan berdampak pada serdadu ‘Israel’ yang kembali dari Gaza, dan mengatakan bahwa kasus gangguan stres pasca-trauma dan masalah terkait trauma lainnya akan “meroket” dalam beberapa bulan ke depan.

Idan Kaliman, ketua organisasi penyandang disabilitas serdadu ‘Israel’, juga menyuarakan keprihatinan Luria.

“Ada banyak sekali orang yang terluka di sini, bahkan sebelum gelombang pasca-trauma yang akan melanda kita dalam waktu sekitar satu tahun,” kata Kaliman kepada Yedioth Ahronoth.

“’Israel’ belum pernah mengalami trauma sebesar ini. Para petugas pertolongan pertama dan serdadu telah menyaksikan pemandangan mengerikan sejak awal perang.

“Para veteran [penyandang cacat] dari perang sebelumnya mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mengetahui seseorang yang mengalami sesuatu yang lebih menantang. Akhirnya, ini bukan hanya perang di medan perang, tetapi serdadu yang bertempur di dalam ‘Israel’, di halaman rumput kibbutz, di rumah-rumah mereka.”

Setidaknya 420 serdadu ‘Israel’ telah tewas sejak 7 Oktober, menurut militer Zionis.

Selama periode yang sama, setidaknya 17.177 orang–termasuk 7.112 anak-anak–terbunuh di Gaza, menurut kementerian kesehatan setempat, dan ribuan lainnya diperkirakan tewas.  Sekitar 46.000 orang cedera.

Sementara itu, gerombolan serdadu ‘Israel’ telah menewaskan sedikitnya 266 orang di Tepi Barat terjajah, dan melukai sekitar 3.365 lainnya 

Serangan darat ‘Israel’

Sejak gencatan senjata gagal minggu lalu, ‘Israel’ telah memperluas invasi daratnya ke bagian selatan Jalur Gaza dengan melancarkan serangan ke Khan Younis.

Mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terpaksa meninggalkan rumah mereka, banyak di antara mereka yang mengungsi beberapa kali. Dengan pertempuran yang berkecamuk di seluruh wilayah tersebut, penduduk dan badan-badan PBB mengatakan kini tidak ada tempat yang aman untuk dituju.

‘Israel’ telah memblokir warga Palestina di Gaza dari mengungsi di sepanjang rute utama utara-selatan hingga ke jalur sempit, dan malah mengarahkan mereka ke pantai Mediterania.

Di Khan Younis, Rumah Sakit Nasser dan rumah sakit lainnya di selatan, Al Aqsa di Deir al-Balah, melaporkan 133 orang terbunuh dan 259 orang terluka dalam 24 jam terakhir.

Lebih dari 50 fasilitas kesehatan dan hampir 200 ambulans menjadi sasaran serangan ‘Israel’.

Sementara itu, dalam pemungutan suara di PBB pada hari Jumat, 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Namun, dihalangi oleh veto Washington, dan Inggris abstain.

Para pejabat PBB memperingatkan bahwa separuh penduduk Gaza sedang kelaparan dan mengatakan operasi kemanusiaan di wilayah yang terkepung itu gagal.

Carl Skau, wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) PBB, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang mengumpulkan “bantuan pangan yang cukup di Mesir dan Yordania untuk menjangkau satu juta orang di Gaza dalam sebulan.”

“Separuh penduduknya kelaparan, sembilan dari 10 orang tidak makan setiap hari. Yang jelas kebutuhannya sangat besar,” ujarnya. (Middle East Eye)



Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Al-Qassam: Serdadu ‘Israel’ yang Ditawan di Gaza Mati Bersama Serdadu Lainnya dalam Baku Tembak
‘Israel’ Kepung Rumah Sakit Al-Awda, Serdadu Ancam dengan Peluru dan Kelaparan »