Keluarga Warga Palestina yang Ditelanjangi dan Ditahan Ungkap Detail Penangkapan yang Memalukan oleh Serdadu ‘Israel’

10 December 2023, 20:57.

(Middle East Eye) – Dengan hanya mengenakan pakaian dalam, bertelanjang kaki, dan duduk di jalan, puluhan pria Palestina terlihat dalam rekaman video setelah ditangkap oleh serdadu ‘Israel’ di Jalur Gaza utara.

Video tersebut, dipublikasikan pada tanggal 7 Desember dan tampaknya direkam oleh militer ‘Israel’, diambil di kota Beit Lahia setelah operasi penangkapan massal ‘Israel’ terhadap penduduk dan orang-orang yang mengungsi di beberapa bangunan tempat tinggal dan dua sekolah yang dikelola oleh UNRWA–Khalifa Bin Zayed dan New Aleppo.

Middle East Eye (MEE) berbicara dengan kerabat mereka yang ditahan, saksi mata dan warga di sekitar lokasi kejadian.

“[Penghuni] tiga bangunan milik keluarga Kahlout ditahan, [termasuk] saudara laki-laki saya, sepupu, dan pengungsi lainnya dari keluarga yang mengungsi di daerah kami,” kata jurnalis Mohammed al-Kahlout, yang mengungsi di Jalur Gaza selatan, kepada MEE.

“Mereka menahan sekitar 40 orang, saya mengenali 12 di antaranya dari foto dan video yang dibagikan [di media sosial].”

Anggota keluarga Kahlout mengatakan kepadanya bahwa sebelum mereka ditahan, saudara laki-laki dan sepupunya dianiaya dengan kejam oleh gerombolan serdadu ‘Israel’ yang “bermaksud untuk mempermalukan dan membiarkan mereka setengah telanjang” di jalan, selama 19 jam.

“Mereka dibawa keluar dari rumah, dipukuli, dan dipaksa membuka pakaian. Mereka diborgol, dan dari pukul 7 pagi sampai pukul 2 pagi mereka dibiarkan di jalan dalam cuaca dingin tanpa pakaian,” kata Kahlout.

Serdadu ‘Israel’ kemudian membebaskan sejumlah tawanan, sedangkan yang lain dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

Para saksi mata yang berbicara dengan MEE menyatakan bahwa mereka mungkin dibawa ke pusat penahanan di Zikim, antara Jalur Gaza dan Tel Aviv.

“Seorang pemuda dari keluarga Lubbad memberi tahu saya bahwa tujuh anggota keluarga mereka telah dibebaskan. Mereka ditinggalkan di dekat perbatasan Beit Lahia dan terpaksa kembali dengan berjalan kaki,” tambah Kahlout.

Di salah satu bangunan yang dievakuasi paksa ada kepala kantor New Arab Agency di Gaza, Diaa al-Kahlout, dan keluarganya.

Menurut saksi mata, semua orang yang berada di gedung milik keluarga Diaa dan berusia lebih dari 15 tahun diminta menyerahkan diri kepada serdadu ‘Israel’.

“Diaa mengungsi pada awal perang dan pindah untuk tinggal bersama keluarganya di [daerah] al-Karama. Para serdadu menahan Diaa, dua saudara laki-lakinya, dan tiga keponakannya. Serdadu kemudian membebaskan mereka, namun Diaa dan dua orang lainnya masih ditahan,” kata Mohammed Kahlout.

“Serdadu ‘Israel’ meledakkan dan membakar rumah-rumah di daerah tersebut, dan salah satunya adalah rumah keluarga Diaa.”

Menurut salah satu anggota keluarga Lubbad, serdadu ‘Israel’ memerintahkan penghuni beberapa bangunan, termasuk dua sekolah, untuk turun ke jalan.

Keluarga-keluarga, termasuk para pria, wanita dan anak-anak, mengikuti instruksi tersebut.  Mereka ditahan oleh serdadu selama beberapa jam sebelum perempuan dan anak-anak dibebaskan, sedangkan para laki-laki diperintahkan untuk membuka celana dan duduk berbaris di jalan. 

Mereka yang ditangkap; jurnalis, siswa, dan guru

MEE memperoleh daftar nama lengkap, umur, dan profesi 25 orang di antara mereka yang ditangkap.

Meskipun sumber-sumber ‘Israel’ mengumumkan bahwa para tawanan adalah anggota faksi bersenjata Palestina, daftar yang diperoleh MEE, serta keterangan para saksi mata, menunjukkan bahwa mereka yang ditahan adalah akademisi, jurnalis, guru di sekolah yang dikelola UNRWA, siswa sekolah, pekerja kantoran, dan karyawan di Otoritas Palestina.

Di antara para tawanan adalah Darwish al-Gherbawi, 58 tahun, seorang kepala sekolah yang dikelola UNRWA; Ahmed Akram Mohammed Lubbad, 35, seorang guru di sekolah yang dikelola UNRWA; Youssef Khaled Mohammed Lubbad, 15, seorang siswa; Tamer Omar Surour, 35, seorang tukang cukur; Atiya Faye Lubbad, 43, seorang penjahit; Ibrahim Abdul-Raouf Lubbad, 35, seorang teknisi komputer; dan mahasiswa Abdullah Akram Lubbad, 19; Abdul-Rahman Abdul-Raouf Lubbad, 19; Hamzah Jamil Lubbad, 19; dan Jihad Abdul-Raouf Lubbad, 22.

Seorang penghuni salah satu bangunan tempat tinggal yang diserbu oleh serdadu penjajah mengatakan, gerombolan serdadu menggedor pintu mereka dengan gagang senjata untuk memaksa penghuni membuka pintu.

“Mereka memanggil [kami], menggunakan mikrofon, untuk turun. Kami mendengar suara-suara itu, tetapi kami tidak tahu bahwa itu adalah serdadu. [Tetangga kami], keluarga Abu Sharkh, turun.” Para serdadu memaksa para pria “melepaskan pakaian mereka dan menunggu di jalan,” katanya, sambil meminta agar namanya tidak disebutkan.

“Mereka kemudian mulai menerobos ke dalam gedung-gedung, apartemen demi apartemen, dan menangkapi warga. Mereka memukul pintu dengan keras. Ketika mereka sampai di rumah kami, para pria di keluarga kami menyuruh kami untuk tetap diam agar mereka bisa membiarkan kami dan pergi. Namun, kami mengatakan, tidak aman untuk tinggal di dalam gedung sendirian, mereka mungkin akan [meledakkan] rumah-rumah.

“Kami mengibarkan bendera putih dan keluar. Mereka membawa para laki-laki dan menyuruh kami [perempuan] duduk di tangga. Mereka memaksa para laki-laki melepas pakaian mereka dan menyuruh kami pergi ke sekolah. Ayah saya masih bersama mereka.”

Pada hari Kamis, Otoritas Penyiaran ‘Israel’ mengatakan bahwa militer ‘Israel’ telah memenjarakan sekitar 700 warga Palestina dari Jalur Gaza dan menempatkan mereka dalam penahanan administratif sejak 7 Oktober.

Itu tidak termasuk jumlah orang yang tidak diketahui identitasnya yang melintasi ‘Israel’ dan ditahan pada awal perang.

“Kami masih belum tahu di mana mereka berada, tetapi kami yakin serdadu menyiksa mereka. Saya tidak tahu apa yang ingin penjajah lakukan terhadap mereka, mereka tidak ada hubungannya dengan Hamas atau partai politik mana pun,” kata perempuan itu. (Middle East Eye)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« ‘Israel’ Kepung Rumah Sakit Al-Awda, Serdadu Ancam dengan Peluru dan Kelaparan
208 Warga Palestina Gugur Akibat Rentetan Serangan Penjajah Zionis Tanggal 11 Desember »