#UPDATE Agresi ‘Israel’ di Gaza dan Tepi Barat Terjajah (Senin, 18 Desember 2023):
18 December 2023, 21:02.

Seorang bocah yang terluka akibat pengeboman ‘Israel’ menangis saat menerima perawatan medis di RS Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, pada 17 Desember 2023. Foto: AFP
-Satu lagi serdadu ‘Israel’ tewas di Jalur Gaza, kata penjajah Zionis pada hari Senin. Dengan demikian, jumlah serdadu yang tewas hari ini menjadi lima orang.
Setidaknya 127 serdadu tewas di Gaza sejak ‘Israel’ melancarkan serangan darat pada akhir Oktober.
-Penjajah ‘Israel’ kembali menyerang RS al-Syifa pada hari Senin, 26 warga Palestina yang mengungsi di sana syahid.
-Gerombolan serdadu Zionis menembak dan membunuh empat warga Palestina, termasuk dua anak-anak, dalam serangan militer di kamp pengungsi dekat kota Tubas di Tepi Barat terjajah pada hari Senin.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan keempatnya meninggal akibat luka tembak, tiga di antaranya di kepala dan satu di dada.
Mereka adalah Rashed Habib al-Aidi (17), Mohammad Sameer Melhem (17), Hikmat Sameer Melhem (24), dan Yazan al-Khateeb (20).
Serdadu ‘Israel’ dan pemukim ilegal Yahudi telah membunuh lebih dari 300 warga Palestina di Tepi Barat terjajah sejak 7 Oktober, termasuk 72 anak-anak.

Rashed Habib al-Aidi (17) ditembak mati gerombolan serdadu ‘Israel’ pada 18 Desember 2023. Foto: Tangkapan layar/Facebook
-Sejumlah warga Gaza yang ditahan oleh serdadu ‘Israel’ dalam beberapa pekan terakhir telah “meninggal” di fasilitas penahanan militer, demikian pemberitaan surat kabar harian, Haaretz, pada hari Senin.
Penyebab kematian mereka tidak jelas. Militer ‘Israel’ mengatakan kepada Haaretz bahwa mereka adalah “teroris” dan kematian mereka sedang diselidiki. Haaretz memberitakan, militer ‘Israel’ menahan ratusan warga Palestina–yang diambil dari Gaza–di fasilitas penahanan dekat Be’er Sheva.
Mereka ditahan di kompleks berpagar dengan mata tertutup dan tangan diborgol hampir sepanjang hari. Di kompleks penjara itu, lampu menyala sepanjang malam.
-Human Rights Watch (HRW) menyatakan ‘Israel’ menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza, yang merupakan kejahatan perang.
HRW menuduh serdadu ‘Israel’ “sengaja” memblokir pengiriman air, makanan, dan bahan bakar.
HRW menambahkan, serdadu ‘Israel’ menghancurkan kawasan pertanian dan merampas dari penduduk sipil “hal-hal yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup mereka”.
“Selama lebih dari dua bulan, ‘Israel’ telah merampas makanan dan air bagi penduduk Gaza, sebuah kebijakan yang didorong atau didukung oleh pejabat tinggi ‘Israel’ dan mencerminkan niat untuk membuat warga sipil kelaparan sebagai metode peperangan,” kata Omar Shakir, direktur HRW ‘Israel’ dan Palestina.
“Para pemimpin dunia harus bersuara melawan kejahatan perang yang menjijikkan ini, yang berdampak buruk pada penduduk Gaza,” tegas Shakir.
-Dalam 24 jam terakhir, ‘Israel’ melancarkan serangan terhadap sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza, berikut perinciannya:
Rumah Sakit Al-Awda
-Ahad (17/12/2023) malam, gerombolan serdadu ‘Israel’ menyerbu RS al-Awda di Jalur Gaza utara setelah mengepung dan mengebomnya selama hampir dua minggu.
Pakaian staf medis dilucuti, mereka ditahan dan diinterogasi selama empat jam, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Direktur rumah sakit, Dr Ahmed Muhanna, ditangkap dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.
Dia bergabung dengan direktur dua rumah sakit lainnya–Dr Ahmed al-Kahlout dari RS Kamal Adwan dan Dr Muhammad Abu Salmiya dari RS al-Syifa–yang ditahan oleh serdadu ‘Israel’ dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan bahwa serdadu ‘Israel’ mungkin mengulangi hal yang sama di RS al-Awda seperti yang baru-baru ini dilakukan terhadap RS Kamal Adwan.
RS Kamal Adwan
Drone ‘Israel’ melepaskan tembakan ke RS Kamal Adwan pada hari Ahad selama konferensi pers yang diadakan oleh pejabat kesehatan.
Rumah sakit tersebut menjadi lokasi serangan selama berhari-hari oleh serdadu ‘Israel’ yang mundur dari fasilitas medis itu pada hari Jumat.
Serdadu membiarkannya “hancur secara efektif”, menurut ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengaku “terkejut” dengan kejadian di rumah sakit tersebut.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan mereka menerima laporan tentang buldozer militer ‘Israel’ yang melindas pasien hingga tewas di halaman rumah sakit selama penyerangan.
RS Al Syifa
Serdadu ‘Israel’ menembaki RS al-Syifa dua kali sekitar pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Senin, menewaskan 26 orang, termasuk anak-anak, dan merusak gedung operasi.
Rumah sakit terbesar di Gaza itu hancur akibat serangan ‘Israel’ bulan lalu dan hampir tidak berfungsi. Namun, tempat ini tetap menjadi tempat perlindungan bagi banyak keluarga yang mengungsi akibat pengeboman di tempat lain.
RS Nasser
Sekitar tengah malam, tank-tank ‘Israel’ menembaki bangsal bersalin di RS Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Penembakan itu menewaskan Dina Abu Mehsen, gadis berusia 13 tahun yang sebelumnya kehilangan ayah, ibu, dua saudara kandung, dan salah satu kakinya akibat pengeboman sebuah rumah di lingkungan Al-Amal di Khan Younis beberapa minggu lalu.
RS Nasser adalah kompleks medis terbesar kedua di Jalur Gaza dan salah satu dari sedikit rumah sakit besar yang masih beroperasi. (Middle East Eye)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
