Article 19: “Semua Kejahatan terhadap Jurnalis Harus Diselidiki dan Pelakunya Harus Diadili!” 

22 December 2023, 10:58.

Seorang jurnalis foto mendokumentasikan serangan di sebuah kamp pengungsi, Jalur Gaza, 4 Desember 2023. Foto: www.mariomartija.es/Shutterstock

PALESTINA (Article 19) – Organisasi internasional pembela hak kebebasan berpendapat, Article 19, menyatakan keprihatinannya atas berlanjutnya pembunuhan, serangan, dan ancaman terhadap jurnalis yang meliput agresi zionis di Gaza.  

“Jumlah kematian jurnalis dan awak media yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melaporkan serangan—yang belum pernah terjadi sebelumnya—tidak boleh terus berlanjut,” sebut Article 19 melalui situs webnya (20/12/2023).  

Organisasi itu menyerukan kembali segera dilakukan gencatan senjata guna melindungi semua warga sipil, termasuk jurnalis dan awak media, serta meminta semua pihak memprioritaskan perlindungan terhadap jurnalis dan awak media. Article 19 menegaskan, semua serangan terhadap mereka harus diselidiki Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).  

Saloua Ghazouani, Direktur Regional Article 19 untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan: “Setiap hari, jurnalis di Gaza dengan berani mempertaruhkan diri mereka dengan risiko yang tak terbayangkan saat melaporkan kenyataan pahit agresi tersebut. Setiap kematian jurnalis merupakan tragedi pribadi bagi orang-orang yang mereka cintai, dan setiap serangan terhadap mereka membuat kita semua kehilangan informasi penting tentang fakta-fakta di lapangan.” 

“Semakin banyak jurnalis di Gaza yang terbunuh, terluka, atau diserang, semakin sedikit pemberitaan penting dan informasi langsung yang dapat menjangkau warga sipil di Gaza dan dunia luar. Tindakan segera diperlukan untuk melindungi mereka, dan menjamin mereka dapat terus melaksanakan pekerjaan mereka dengan aman.” 

“Semua kejahatan terhadap jurnalis harus diselidiki secara independen dan pelakunya diadili. Mahkamah Kriminal Internasional dan PBB harus menyampaikan pesan yang jelas: jurnalis bukanlah target. Memperlakukan mereka seperti itu, atau kegagalan melindungi mereka, pasti akan membawa konsekuensi.” 

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, hingga 19 Desember, sedikitnya 68 jurnalis dan awak media telah terbunuh sejak awal agresi penjajah zionis.  

Pada tanggal 15 Desember, operator kamera Al Jazeera Samer Abu Daqqa tewas dalam serangan pesawat tak berawak saat meliput dampak serangan ‘Israel’ di sebuah sekolah PBB di Khan Yunis, tempat para pengungsi berlindung.  

Sekolah tersebut dikepung oleh serdadu penjajah. Menurut Al Jazeera, dia tidak dapat dievakuasi. Rekannya, Kepala Biro Al Jazeera, Wael Al Dahdouh juga terluka dalam serangan itu. 

Jaringan Al Jazeera saat ini sedang berupaya untuk mengangkat kasus kematian Samer Abu Daqqa ke Mahkamah Kriminal Internasional, untuk diselidiki sebagai kemungkinan kejahatan perang.  

Bombardir yang tidak pandang bulu di Gaza membawa risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi jurnalis. Pada saat yang sama, Article 19 sangat prihatin dengan laporan bahwa penjajah zionis sengaja menyasar jurnalis.  

Pada 16 Desember, Mohammed Balousha, seorang jurnalis saluran TV Al Mashhad, ditembak bagian kakinya di Gaza, meskipun dia mengenakan helm dan lencana pers.  

Investigasi Amnesty International terhadap kematian jurnalis Reuters Issam Abdallah di Lebanon selatan menyimpulkan bahwa militer ‘Israel’ mengetahui, atau seharusnya mengetahui, bahwa mereka adalah jurnalis.  

Namun, serdadu penjajah tetap melepaskan dua serangan terpisah ke arah mereka, membunuh Abdallah dan melukai 6 lainnya.  

Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, jurnalis diposisikan sebagai warga sipil dan tidak boleh dijadikan sasaran militer. Serangan terhadap mereka harus diselidiki sebagai potensi kejahatan perang.

Hari ini, 22 Desember 2023 diperkirakan sudah 100 jurnalis dibunuh penjajah Zionis dalam agresi mereka di Gaza. (Article 19)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« OHCHR Ungkap Detail Serdadu ‘Israel’ Diduga Tembak Mati 11 Pria Gaza di Depan Keluarga Mereka
DAWN Serahkan Dokumen 40 Komandan ‘Israel’ yang Terlibat Kejahatan Perang kepada ICC »