Gelombang Unjuk Rasa Warnai Tepi Barat

24 October 2010, 13:47.

JAKARTA, Ahad (Sahabatalaqsha.com): Dari Al-Ma’asara sampai Syeikh Jarrah sampai Ni’ilin di Tepi Barat, warga Palestina kembali mengadakan gelombang protes terhadap penjajahan Zionisme Israel, Jumat 22 Oktober lalu, dengan dukungan dari sejumlah relawan kemanusiaan Israel dan internasional.

Berikut ini catatan yang dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk laporan-laporan Joseph Dana dan Activestills.org.

Di Al-Ma’asara, unjuk rasa Jumat kemarin menandai tahun ke empat demonstrasi damai menentang penjajahan Israel, perampasan-perampasan tanah dan properti Palestina lewat pembangunan pemukiman-pemukiman ilegal Yahudi serta pendirian Tembok Zionis.

Ratusan peserta unjuk rasa dari Perancis, Italia, Spanyol, Inggris dan negeri-negeri lain ikut bergabung bersama para warga Palestina yang berjalan dan berbaris damai memprotes pembangkangan Israel terhadap hukum-hukum internasional.

Serdadu-serdadu Israel menghentikan demonstrasi itu jauh sebelum tiba di tempat tujuan mereka dan langsung menghujani para pengunjuk rasa dengan granat suara dan gas airmata. Seorang aktivis Perancis terluka ketika selongsong gas airmata mengenai kepalanya. Dua orang aktivis Israel ditangkap karena melewati pagar betis para serdadu.

Para pengunjuk rasa bertahan dan menolak bubar sampai kedua aktivis Israel itu dibebaskan.

Di desa Nabi Saleh, dua rumah terbakar karena tembakan selongsong gas airmata. Sejumlah rumah diserbu dan penduduknya diusir sementara rumah-rumah dan atap-atapnya itu dijadikan pos tentara.

Sejumlah penembak tepat (snipers) menghujani warga dengan peluru timah berbalut karet. Peluru timah panas juga ditembakkan ke arah para pengunjuk rasa. Para penduduk Nabi Saleh terus memberanikan diri menghadapi kekerasan yang dilakukan oleh para serdadu penjajah – hampir tanpa melemparkan batu untuk melindungi diri mereka.

Pada kesempatan yang berbeda, dua orang pengunjuk rasa Palestina ditangkap tanpa alasan sama sekali.

Kekerasan di Nabi Saleh sudah terjadi malam sebelumnya, ketika sepasukan tentara Israel dengan 10 buah jip menyerbu masuk ke dalam desa itu dan mulai berpatroli.

Di Ni’ilin, sekitar 50 orang pengunjuk rasa berjalan dari desa menuju Tembok Zionis yang memotong desa mereka. Meski pun saat ini musim panen, banyak petani tidak bisa memungut hasil kerja keras mereka karena larangan memasuki tanah-tanah pertanian mereka sendiri.

Beberapa saat sesudah rombongan unjuk rasa itu tiba di dekat tembok, tentara mulai menembaki mereka dengan gas airmata. Sejumlah serdadu juga menyerbu ke tengah-tengah para pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka. Beberapa pengunjuk rasa membela diri dengan melemparkan kembali selongsong gas airmata bekas ke arah para serdadu.

Ketegangan ini berlangsung selama tiga jam. (IA/Sahabat Al-Aqsha)

Tembok Zionis: Inilah tembok setinggi 8-10 meter yang didirikan Zionis Israel dengan sewenang-wenang, memisahkan keluarga dari keluarga, petani dengan ladangnya, dan memutus akses ke rumah sakit dan sekolah. Foto: Joseph Dana

Tembok Zionis: Inilah tembok setinggi 8-10 meter yang didirikan Zionis Israel dengan sewenang-wenang, memisahkan keluarga dari keluarga, petani dengan ladangnya, dan memutus akses ke rumah sakit dan sekolah. Foto: Activestills

Terbakar: Salah satu rumah warga desa Nabi Saleh yang terbakar karena ditembaki dengan selongsong gas airmata oleh tentara Israel. Foto: Activestills

Terbakar: Salah satu rumah warga desa Nabi Saleh yang terbakar karena ditembaki dengan selongsong gas airmata oleh tentara Israel. Foto: Activestills

Snipers: Sejumlah penembak jitu Zionis Israel menguasai beberapa rumah warga desa Nabi Saleh lalu menjadikan atapnya sebagai pos penembakan terhadap para pengunjuk rasa. Foto: Activestills

Snipers: Sejumlah penembak jitu Zionis Israel menguasai beberapa rumah warga desa Nabi Saleh lalu menjadikan atapnya sebagai pos penembakan terhadap para pengunjuk rasa. Foto: Activestills

Pakai Batu: Para remaja Palestina di Syeikh Jarrah mempertahankan diri dari serangan tentara Israel dengan batu. Foto: Activestills

Pakai Batu: Para remaja Palestina di Syeikh Jarrah mempertahankan diri dari serangan tentara Israel dengan batu. Foto: Activestills

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Mujahid-mujahid Cilik Palestina vs Serdadu Israel
Keluarga Muhammad yang Berjuang untuk Sabar »