Mantan Tawanan Palestina tentang Penyiksaan dalam Tahanan ‘Israel’: ‘Dia Meninggal dalam Pelukanku’
14 June 2024, 14:10.

Tangkapan layar wawancara dengan mantan tawanan, Mohammad Akluk (Instagram)
(Middle East Eye) – Video yang baru-baru ini dirilis menunjukkan para tawanan Palestina yang dibebaskan, memerinci pengalaman penyiksaan dan pelecehan yang mereka alami di tahanan ‘Israel’.
Mereka termasuk di antara 50 tawanan yang dibebaskan pada tanggal 11 Juni melalui penyeberangan Zikim di sebelah barat Beit Lahia di Gaza utara, dan sekarang menjalani perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Dalam video yang beredar secara daring, salah satu mantan tawanan dan pasien kanker, Mohammad Aklouk mengenang bagaimana seorang tawanan berusia 31 tahun meninggal dalam pelukannya setelah kepalanya dihantam oleh serdadu ‘Israel’.
“Saya sedang membaca Al-Quran ketika pasukan khusus ‘Israel’ datang dan menyuruh kami tengkurap,” katanya.
“Mereka memukul kepalanya…dia meninggal dalam pelukan saya,” kenangnya. “Dia meminta untuk mengirim pesan kepada ibunya.”
“Mereka [pasukan ‘Israel’] membawanya pergi dalam tas seolah-olah dia adalah seekor ayam mati.”
Aklouk mengatakan bahwa sel penjaranya sangat kecil sehingga dia tidak bisa “melihat cahaya siang hari,” jadi dia terpaksa mengukur waktu salatnya berdasarkan ukuran bayangan yang muncul dari tiang-tiang.
“Kematian menyertai kami setiap hari,” kata Aklouk.
Mantan tawanan lainnya yang berbicara kepada Al Jazeera mengatakan mereka “diperlakukan lebih buruk daripada anjing… kami ditampar dan dipermalukan [seperti] mainan,” seraya menambahkan bahwa di dalam truk menuju penjara, para serdadu ‘Israel’ “menyodok, mengencingi, dan meludahi kami.”
Salah seorang tawanan mengatakan, mereka “terus-menerus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain,” dan borgol mereka tidak pernah dilepas.
Tawanan lainnya mengatakan penganiayaan tersebut mengakibatkan beberapa tawanan mengalami kejang-kejang, namun “tidak ada perawatan” bagi mereka.
Seorang tawanan mengatakan bahwa para penculiknya memasang landasan di dadanya.
Pelecehan sistematis
Laporan yang diterbitkan baru-baru ini mengungkap pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis terhadap pria, wanita, dan anak-anak Palestina yang dilakukan oleh serdadu ‘Israel’ selama penyerangan di Gaza.
Pada hari Rabu (12/6/2024), sebuah laporan yang diterbitkan oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB menyimpulkan bahwa frekuensi dan tingkat keparahan pelanggaran seksual dan berbasis gender berarti bahwa pelanggaran tersebut kemungkinan besar merupakan “bagian dari prosedur operasi [pasukan ‘Israel’]”.
Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni juga mengungkap pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di ‘Israel’ selatan.
Salah satu tawanan, Fadi Bakr, seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai “empat hari terburuk dalam hidup saya”.
Pada bulan Maret, Middle East Eye memberitakan kesaksian warga Palestina yang ditahan oleh pasukan ‘Israel’, yang mengatakan bahwa mereka disiksa secara fisik dengan anjing dan listrik, dijadikan sasaran olok-olok, serta ditahan dalam kondisi yang memalukan dan merendahkan martabat. (Middle East Eye)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
