AS Mengirimkan 20.000+ Bom kepada Penjajah Zionis untuk Bombardir Gaza Sejak 7 Oktober
27 July 2024, 17:07.

Foto: Eric Clement
(The Cradle) – Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan puluhan ribu bom ke ‘Israel’ sejak dimulainya genosida di Gaza, New York Times (NYT) memberitakan pada tanggal 25 Juli, mengutip data yang dikumpulkan minggu ini oleh Jewish Institute for National Security of America (Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika).
Data menunjukkan Washington telah mengirimkan lebih dari 20.000 bom yang tidak terarah, sekitar 2.600 bom berpemandu, dan 3.000 rudal presisi.
Bom yang tidak terarah, juga dikenal sebagai “dumb bombs/bom bodoh”, biasanya kurang tepat dan membunuh lebih banyak warga sipil, terutama di wilayah padat penduduk seperti Gaza.
Pesawat, sistem pertahanan udara, dan amunisi juga telah dikirim ke ‘Israel’ sejak dimulainya genosida di Gaza.
Banyak dari pengiriman ini dirahasiakan atau disembunyikan. Yang telah dikirimkan pada bulan Maret tahun ini sudah merupakan “senjata dalam jumlah yang sangat besar dan beragam,” menurut sebuah analisis yang dilakukan oleh Foundation for Defense of Democracies.
Laporan tersebut muncul ketika gembong Zionis Benjamin Netanyahu sedang berkunjung ke Washington, di mana ia bertemu dengan Joe Biden dan wakil presidennya pada tanggal 25 Juli dan memberikan pidato di depan Kongres AS sehari sebelumnya.
Hal ini juga bertepatan dengan laporan Politico yang mengatakan, “’Israel’ secara pribadi meningkatkan tekanan pada pemerintahan Biden dan anggota parlemen di Capitol Hill untuk memberi lampu hijau pada senjata yang menurut mereka diperlukan untuk melindungi diri.”
Delegasi Netanyahu menyebarkan daftar sistem persenjataan kepada anggota parlemen AS yang ingin dikirimkan lebih cepat, menurut sumber informasi. Sumber tersebut menambahkan bahwa perwakilan ‘Israel’ memberikan daftar tersebut kepada para anggota Kongres setelah pidato Netanyahu pada 24 Juli.
‘Israel’ “membutuhkan senjata untuk menunjang persediaannya,” kata sumber itu. “Fakta bahwa ‘Israel’ mendorong pengiriman senjata tersebut sekarang menunjukkan bahwa mereka sedang berupaya untuk memperkuat transfer dan meningkatkan persediaan senjata sebelum pemilu AS pada bulan November,” tambah laporan Politico.
Menurut sumber tersebut, senjata-senjata dalam daftar ‘Israel’ itu berbeda dari yang “ditahan” oleh pemerintahan Biden pada bulan Mei karena “kekhawatiran” terhadap situasi di Rafah, yang diserbu ‘Israel’ pada bulan itu, meskipun telah mendapat peringatan internasional.
Pada hari Kamis (25/7/2024), Ketua Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Michael McCaul mengonfirmasikan kepada Politico bahwa ‘Israel’ sedang berusaha mendapatkan persetujuan untuk transfer senjata tersebut minggu ini. McCaul mengatakan senjata-senjata tersebut termasuk senjata yang diminta oleh pemerintah AS untuk disetujui oleh anggota parlemen beberapa bulan lalu.
McCaul maupun sumber informasi tersebut menolak untuk mengidentifikasi secara pasti senjata apa saja yang termasuk dalam daftar ‘Israel’.
“Beri kami peralatan lebih cepat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat,” kata Netanyahu pada pidato di depan Kongres, mengulangi komentar yang dia buat dalam video kontroversial pada bulan Juni, yang mengkritik Washington karena menahan beberapa pengiriman senjata ke ‘Israel’. Pemerintahan Biden membantah menahan senjata selain yang dihentikan pada bulan Mei.
Lebih dari 100 pengiriman senjata AS telah dipasok ke ‘Israel’ sejak dimulainya genosida, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang – mayoritas perempuan dan anak-anak.
Sebuah bom buatan AS menewaskan puluhan warga sipil Palestina dalam serangan ‘Israel’ di sebuah kamp tenda di Rafah pada bulan Mei. Bom buatan AS juga dijatuhkan di selatan Lebanon. (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.