Syekh Ra’ed Salah Kecam Sikap Pejabat Arab dan Islam terhadap Genosida ‘Israel’ di Gaza

30 July 2024, 13:22.

Foto: PIC

NAZARETH (PIC) – Syekh Ra’ed Salah, pemimpin Gerakan Islam di Palestina terjajah tahun 1948, mengkritik posisi pejabat Arab dan Islam terkait perang genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan menggambarkannya sebagai hal yang “mengejutkan dan tidak dapat dimaafkan.”

“Jika posisi pejabat Arab dan Islam itu tidak dapat menawarkan apa pun selain apa yang telah mereka nyatakan maka hal ini sangat disayangkan, dan jika Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tidak dapat menawarkan apa pun selain apa yang telah mereka lakukan maka ini berarti mereka sedang dalam masa pensiun,” kata Syekh Salah dalam keterangan pers kepada situs berita Arabi21 pada hari Ahad (28/7/2024).

“Kondisi masyarakat Arab dan Islam masih ditekan dan dikekang, kecuali beberapa aktivitas yang diizinkan oleh rezim dengan cara yang tidak merugikan kepentingan mereka,” tambah Syekh Salah.

Syekh Salah menganggap kata “pengkhianatan” adalah “gambaran terlemah dari situasi di mana rakyat Palestina diperlakukan seolah-olah mereka adalah bangsa lain dari luar lingkaran Islam dan Arab, dan seolah-olah mereka harus memikul penderitaan dan kekhawatiran mereka sendiri.”

Syekh Salah menekankan bahwa “bencana kemanusiaan di Gaza telah mengubah masalah Palestina dari inkubator lokal yang terlupakan menjadi inkubator global dan lintas benua, membuka kedok gerakan Zionis, dan mengungkap kebenaran slogan-slogan mereka.”

“Bencana kemanusiaan di Gaza telah menyadarkan sifat kemanusiaan bangsa-bangsa di dunia dan memulihkan hati nurani mereka sehingga masyarakat ini berdiri dan tidak duduk diam, turun ke jalan-jalan ibu kota dunia dan meneriakkan “Hentikan perang di Gaza,” katanya. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Rumah Sakit Al-Syifa Diperbaiki, Ditargetkan UGD Siap Menerima Pasien Dua Pekan Mendatang  
Catatan Pengadilan, Hasil Autopsi Ungkap Kekerasan Mematikan terhadap Tawanan Palestina di Penjara ‘Israel’ »