Ismail Haniyah Syahid, Wakil Sekjen Jihad Islam: “Penjajah ‘Israel’ di Ambang Kehancuran!”
31 July 2024, 21:10.

Foto: Shehab News Agency
PALESTINA (Aljazeera) – Syahidnya pimpinan Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, akibat pembunuhan di Teheran, Iran, mendapat tanggapan oleh berbagai pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) kelompok perjuangan Palestina Jihad Islam, Muhammad al-Hindi, mengatakan bahwa penjajah ‘Israel’ berada di ambang kehancuran. Reaksi mereka mencerminkan kebingungan dan ketidakmampuan dalam mencapai tujuan mereka.
’Israel’ menghadapi perlawanan seperti ini untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Jihad Islam adalah sekutu Hamas yang juga ikut mengambil bagian dalam serangan umum Taufan Al-Aqsha tanggal 7 Oktober tahun lalu terhadap penjajah ‘Israel’.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengutuk pembunuhan Ismail Haniyah, dan menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut yang akan menimbulkan bahaya, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Wafa.
Kementerian Luar Negeri Turkiye menyatakan bahwa pembunuhan Haniyah sekali lagi menunjukkan bahwa rezim gembong zionis Netanyahu tidak memiliki niat untuk mewujudkan “perdamaian”.
Turkiye menilai kawasan tersebut akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar jika komunitas internasional tidak segera mengambil tindakan untuk menghentikan ‘Israel’.
Ini bukan pertama kalinya pimpinan tertinggi Hamas syahid terbunuh. Pendiri Hamas, Syekh Ahmed Yassin, dibunuh pada tahun 2004 dan kemudian dalam kurun waktu satu bulan, orang kedua Hamas kala itu juga syahid terbunuh.
Awal tahun ini pemimpin tertinggi lainnya, Saleh al-Arouri, syahid terbunuh di Beirut.
“Bagaimana hal ini akan memengaruhi perundingan gencatan senjata atau jalannya perang masih belum jelas. Sejauh ini yang kami lihat di sini, tidak ada perubahan signifikan atas agresi (penjajah ‘Israel’) di Jalur Gaza. Pembunuhan terus berlanjut. Kehancuran terus berlanjut,” lapor Hani Mahmoud dari Deir el-Balah, Gaza.
Gugurnya Pembantu Dekat Syekh Ahmed Yassin
Pada tanggal 6 Mei 2017, Hamas, gerakan pembebasan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, memilih Ismail Abdulsalam Ahmed Haniyah sebagai kepala biro politiknya, menggantikan Khaled Meshaal.
Haniyah lahir di kamp pengungsian Shati di Gaza, dari orang tua yang mengungsi dari Kota Asqalan setelah negara palsu ‘Israel’ didirikan secara paksa pada tahun 1948.
Kemudian ia menempuh studi di Institut al-Azhar di Gaza dan di Universitas Islam Gaza, serta lulus dengan gelar sarjana sastra Arab. Semasa kuliah pada tahun 1983, ia bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, yang menjadi cikal bakal Hamas.
Selanjutnya, dia berhasil naik pangkat di Hamas sebagai pembantu dekat dan asisten salah satu pendiri Hamas, yakni Syekh Ahmed Yassin Allaahu yarhamuhu .
Haniyah dipenjara beberapa kali oleh penjajah zionis laknatullah dan terpaksa hidup meninggalkan Jalur Gaza setelah menghadapi berbagai upaya pembunuhan.
Awal tahun ini, serangan penjajah ‘Israel’ laknatullah dalam agresi genosida menyebabkan tiga putranya syahid di Gaza utara. Dan kini, sang ayah menyusul setelah syahid terbunuh di Teheran, Iran. (Aljazeera)
Gugurnya Pemimpin Hamas
a. Januari 1996: Negara palsu ‘Israel’ membunuh pimpinan sayap militer Hamas, Yahya Ayyash di Beit Lahiya, Gaza.
b. Maret 2004: Pemimpin dan pendiri Hamas, Syekh Ahmed Yasin, syahid terbunuh oleh serangan ‘Israel’ di Gaza.
c. April 2004: Penerus Syekh Yassin dan salah satu pendiri Hamas, Abdel Aziz al-Rantisi, syahid terbunuh oleh serangan rudal helikopter ‘Israel’ di Kota Gaza.
d. Januari 2024: Pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri, syahid dalam serangan pesawat tak berawak ‘Israel’ di Beirut.
e. Juli 2024: Ismail Haniyah, pimpinan sayap politik Hamas, syahid dibunuh di ibu kota Iran, Teheran.
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
