Profesor di Universitas Qatar: “Pembunuhan Haniyah Telah Diumumkan Lebih Awal oleh Penjajah” 

31 July 2024, 21:18.

Foto: PIC

PALESTINA (Aljazeera) – Hassan Barari, seorang profesor di Universitas Qatar, mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyah, pemimpin sayap politik Hamas oleh penjajah ‘Israel’ adalah langkah yang diumumkan sendiri oleh penjajah ‘Israel’.  

Gembong zionis Netanyahu telah mengatakan bahwa dia akan menargetkan para pemimpin Hamas di dalam maupun di luar Gaza. 

“Jelas mereka akan mencoba melakukan itu, tetapi saya tidak menyangka hal itu akan terjadi di Teheran. Kita tahu ketika ‘Israel’ menargetkan konsulat Iran di Damaskus, bagaimana reaksi Iran dan bagaimana komunitas internasional bersatu untuk melindungi ‘Israel’ dan mencoba meredakan kemungkinan meluasnya perang,” ucapnya. 

Barari mengatakan, ‘Israel’ bertindak terlalu jauh dengan menargetkan Haniyah di Teheran. 

“Ini adalah pesan untuk Teheran dan pesan untuk semua orang bahwa ‘Israel’ bertekad untuk tetap melanjutkan agresinya.” 

“Haniyah sebagai Kepala Biro Politik Hamas berada di Iran, karena Teheran adalah salah satu negara yang mendukung Palestina. Haniyah berada di Iran untuk mencari dukungan setelah presiden baru dilantik [pada hari Senin (29/7/2024)].” 

“Haniyah bergabung dengan Hamas sejak awal pendiriannya pada tahun 1987. Dia berasal dari keluarga pengungsi yang terusir dari tempat yang sekarang diduduki ‘Israel’. Ia bergabung dengan gerakan perlawanan dan mengambil bagian dalam Intifadhah Pertama dan Intifadhah Kedua. Dia adalah salah satu orang paling terkemuka di Hamas.” 

“Setelah tahun 2003, ia memperoleh dukungan sangat luas di kalangan masyarakat Hamas. Dia berhasil menduduki kursi legislatif pada tahun 2006 dan menjadi perdana menteri pada tahun 2007. Dia tetap menjadi tokoh terkemuka sampai tiba pembunuhannya.” 

Rami Khouri, peneliti senior non-residen di Arab Center Washington DC (ACW), mengatakan bahwa salah satu tujuan penjajah ‘Israel’ di Gaza adalah untuk menghancurkan Hamas sebagai sebuah gerakan. 

Namun, hal ini terbukti sangat sulit sehingga “mereka justru berkata, ‘Kita harus membunuh semua pemimpinnya,’” jelas Khouri. 

Khouri mencatat bahwa pembunuhan para pemimpin kelompok seperti Hamas telah lama menjadi strategi ‘Israel’. Namun, hal itu terbukti tidak berhasil karena justru mengakibatkan meningkatnya dukungan masyarakat terhadap gerakan-gerakan tersebut.  

Hamas: “Itu Adalah Jihad, Kemenangan, atau Kesyahidan” 

Pimpinan sayap politik Hamas, Ismail Haniyah, syahid terbunuh di ibu kota Iran, Teheran, lapor Al Jazeera, Rabu (31/7/2024). 

Garda Revolusi Iran telah mengonfirmasikan bahwa Haniyah dibunuh bersama salah satu pengawalnya, lapor media pemerintah Iran. 

Sementara itu, Hamas telah merilis pernyataan mengenai syahidnya Ismail Haniyah;  

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Akan tetapi, mereka itu hidup di sisi Tuhannya dan mendapat rezeki.)” 

“Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, berduka atas bangsa besar Palestina, negeri-negeri Arab dan Islam, serta seluruh rakyat merdeka di dunia: Saudara, pemimpin, syahid, Mujahid Ismail Haniyah.” 

“Pemimpin gerakan tersebut terbunuh dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran. Semua adalah milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali. Dan itu adalah jihad, kemenangan, atau kesyahidan.” 

Tokoh senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyah adalah tindakan pengecut yang tidak akan dibiarkan begitu saja, sebagaimana dikutip TV Al-Aqsa. (Aljazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Ismail Haniyah Syahid, Wakil Sekjen Jihad Islam: “Penjajah ‘Israel’ di Ambang Kehancuran!”
Hingga Akhir Juni 2024, Penjajah Zionis Menyekap Lebih dari 9.400 Warga Palestina; 53 Tawanan Meninggal   »