Media ‘Israel’ Ungkap Penjajah Gunakan Warga Palestina sebagai Tameng Hidup Ketika Menyerbu Gaza
15 August 2024, 21:37.
PALESTINA (Anadolu Agency) – Militer negara palsu ‘Israel’ secara sistematis menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia selama operasinya di Jalur Gaza, demikian ungkap penyelidikan harian Haaretz ‘Israel’ sebagaimana dilansir Anadolu pada Rabu (14/8/2024).
Menurut laporan yang diterbitkan Selasa (13/8/2024), praktik ini dilakukan dengan sepengetahuan para pejabat senior militer, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat negara palsu zionis, Herzi Halevi.
Penyelidikan tersebut, yang didasarkan pada kesaksian dari para serdadu dan komandan ‘Israel’, mengungkapkan bahwa warga sipil Palestina biasanya dipaksa mengenakan seragam serdadu ‘Israel’ dan banyak dari mereka masih berusia 20-an, kata harian itu.
“Kebanyakan dari mereka memakai sepatu kets, bukan sepatu bot serdadu. Dan tangan mereka diborgol ke belakang dan wajah mereka penuh ketakutan,” tambahnya.
Harian tersebut mengungkapkan bahwa warga Palestina secara acak telah digunakan oleh unit serdadu ‘Israel’ di Jalur Gaza untuk satu tujuan: menjadi perisai manusia bagi serdadu selama operasi.”
‘Nyawa Kami Lebih Penting daripada Nyawa Mereka’
Laporan tersebut menggambarkan bagaimana warga sipil ini dipaksa untuk menemani serdadu ‘Israel’ selama operasi dan dikirim mendahului serdadu untuk memeriksa daerah yang berpotensi bahaya.
Para serdadu yang terlibat dilaporkan menyatakan bahwa “nyawa kami lebih penting daripada nyawa mereka,” dan membenarkan penggunaan warga Palestina sebagai tameng manusia untuk menghindari jatuhnya korban dari pihak penjajah zionis.
“Ada suatu kebanggaan di dalamnya,” laporan itu kembali mengutip perkataan serdadu yang terlibat.
Haaretz juga menyoroti bahwa praktik ini melanggar hukum kemanusiaan internasional serta Konvensi Jenewa, yang melarang penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia.
Meskipun demikian, praktik tersebut tampaknya tersebar luas dan sistematis dalam operasi-operasi militer penjajah ‘Israel’ laknatullah di Gaza.
“Serdadu berpura-pura tidak bersalah, meskipun rekamannya ditayangkan di Al Jazeera sekira dua bulan lalu,” jelas surat kabar itu.
Dalam rekaman tersebut, serdadu ‘Israel’ terlihat memakaikan seragam dan jaket antipeluru kepada tawanan Palestina, memasang kamera pada tubuh mereka, lalu mengirim mereka ke rumah-rumah yang rusak parah dan pintu masuk terowongan dengan tangan terikat dengan tali plastik,” tambahnya.
Seorang serdadu penjajah yang mengambil bagian mengatakan kepada Haaretz, “Ketika saya melihat laporan dari Al Jazeera, saya berkata: ‘Ah, ya, itu benar.’”
“Dan kemudian saya melihat tanggapan IDF, yang sama sekali tidak mencerminkan kenyataan. Paling tidak itu dilakukan dengan sepengetahuan komandan brigade,” tambahnya.
Anak di Bawah Umur dan Lanjut Usia
Haaretz melaporkan bahwa warga sipil Palestina, seringkali anak di bawah umur maupun orang tua, disekap dan dimanfaatkan oleh serdadu pengecut ‘Israel’ di berbagai wilayah di Gaza.
Mereka dipaksa melakukan tugas-tugas berbahaya; seperti memasuki terowongan atau bangunan di depan serdadu penjajah dengan kamera terpasang di punggung mereka.
“Ada kalanya orang-orang tua disuruh masuk ke rumah,” kata seorang serdadu zionis laknatullah.
Warga Palestina diberitahu, “Lakukan satu misi… (menyusuri) sebuah terowongan… dan Anda akan bebas,” cerita seorang serdadu penjajah lainnya.
“Meskipun beberapa warga Palestina diharuskan untuk tetap berada di unit terkait selama 24 jam, sebagian yang lain dipaksa tetap tinggal selama dua hari atau bahkan seminggu,” lanjut laporan itu. (Anadolu Agency)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
