Penjajah Zionis Bersiap Dirikan Permukiman Ilegal Baru di Nahal Heletz Dekat Bayt Lahm
15 August 2024, 21:39.
Foto: Arsip Menahem Kahana/AFP via Getty Images
PALESTINA (Middle East Monitor) – Otoritas Palestina mengecam keputusan negara palsu ‘Israel’ yang berambisi kembali mendirikan permukiman baru khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, lapor Anadolu Agency (15/8/2024).
Menteri Keuangan ‘Israel’, Bezalel Smotrich, Rabu (14/8/2024) pagi, mengatakan bahwa ‘Israel’ menyetujui pembangunan permukiman ilegal Nahal Heletz di dekat Bayt Lahm.
Kementerian Luar Negeri Palestina lantas menyebut tindakan negara palsu itu sebagai bagian dari kebijakan kolonial ekspansionis Tel Aviv.
Kebijakan ini bertujuan untuk menghubungkan permukiman-permukiman ilegal tersebut ke dalam sebuah blok geografis yang besar, dengan mencaplok sebagian besar tanah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk penghancuran rumah-rumah dan bangunan-bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat yang dilakukan penjajah ‘Israel’ karena ‘dianggap’ tak memiliki izin dari negara palsu tersebut.
Praktik-praktik ini merupakan bentuk pembersihan etnis ala kolonialisme, yang secara terang-terangan mengabaikan hukum internasional dan resolusi PBB.
Sekretaris Jenderal Gerakan Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, juga mengecam pengumuman Smotrich, dan menggambarkannya sebagai bagian dari kampanye pengusiran dan agresi yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.
Dia menekankan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menolak legitimasi permukiman ilegal ‘Israel’ di wilayah Palestina.
Berdasarkan hukum internasional, semua permukiman kolonial ‘Israel’ di wilayah pendudukan Palestina berstatus ilegal.
Sementara itu, dalam opini penting pada tanggal 19 Juli, ICJ menyatakan pendudukan ‘Israel’ selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan wilayah timur Baitul Maqdis. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.