Terungkap: Militer Inggris Telah Lakukan 200 Misi Pengintaian di Gaza untuk Dukung ‘Israel’
16 August 2024, 18:51.

Pesawat intai Shadow R1 milik Inggris sedang terbang. Foto: RAF
(Declassified UK) –Angkatan Udara Britania Raya/Royal Air Force (RAF) telah melakukan 200 penerbangan untuk pengintaian udara di Gaza sejak Desember, demikian diungkapkan dalam sebuah laporan.
Pemerintah Inggris menolak untuk memberikan perincian apa pun tentang penerbangan yang dimulai pada tanggal 3 Desember tersebut, namun Declassified secara independen telah menyusun kronologinya.
Jumlah misi yang luar biasa banyak itu mencapai lebih dari satu penerbangan per hari, dan itu terus berlanjut ketika ‘Israel’ menyerbu kota Rafah di bagian selatan yang seharusnya “aman”.
Bulan Maret menjadi bulan dengan jumlah penerbangan pengintaian Inggris terbanyak di Gaza, dengan sekitar 44 misi pengintaian.
Semua penerbangan pengintaian Inggris lepas landas dari RAF Akrotiri, pangkalan udara Inggris yang luas di Siprus, dan masing-masing mengudara selama sekitar enam jam.
Gaza berjarak sekitar 30 menit waktu penerbangan dari pangkalan tersebut sehingga kemungkinan RAF telah mengumpulkan sekitar 1.000 jam rekaman pengintaian di Gaza.

Jalur penerbangan pesawat intai Shadow R1 milik Inggris dalam perjalanan menuju Gaza. Tangkapan layar: RadarBox
Pembunuhan
Sebuah pesawat pengintai Inggris sedang mengudara pada hari Senin, 1 April, ketika tiga warga Inggris terbunuh dalam serangan ‘Israel’ terhadap para pekerja kemanusiaan di Gaza.
John Chapman (57), James Henderson (33), dan James Kirby (47), termasuk di antara tujuh pekerja World Central Kitchen yang terbunuh dalam serangan yang ditargetkan tersebut.
Pada hari Senin itu, sebuah pesawat pengintai Inggris berangkat dari Akrotiri pada pukul 17.00 waktu setempat dan tiba kembali di pangkalan pada pukul 22.49. Serangan udara ‘Israel’ diyakini terjadi tak lama setelah pukul 22.30.
Sebuah pesawat pengintai Inggris juga pernah mendarat di ‘Israel’. Pada tanggal 13 Februari, sebuah pesawat Shadow R1 milik Inggris terbang dari Akrotiri ke Beersheba, ‘Israel’, dan tiba pada pukul 12.15 siang waktu setempat. Pesawat tersebut singgah di sana selama dua jam sebelum terbang kembali ke pangkalan Inggris di Siprus.
Tujuan dari kunjungan tersebut tidak jelas, namun Beersheba, sebuah kota ‘Israel’ di gurun Negev, merupakan lokasi dari pangkalan Nevatim Angkatan Udara ‘Israel’. Pangkalan ini telah menjadi simpul pusat yang digunakan oleh AS untuk mengirimkan bom dan senjata lainnya ke ‘Israel’ untuk serangannya terhadap Gaza.

Pemandangan udara dari pangkalan udara Nevatim ‘Israel’, tempat di mana sebuah pesawat pengintai Inggris mendarat pada bulan Februari. (Google Earth)
Intelijen
Pada tanggal 2 Desember, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengumumkan bahwa mereka akan memulai penerbangan pengintaian di Gaza “untuk mendukung kegiatan penyelamatan sandera yang sedang berlangsung”.
“Keselamatan warga negara Inggris adalah prioritas utama kami,” kata kementerian tersebut. “Pesawat pengintai tidak akan dipersenjatai, tidak memiliki peran tempur, dan akan ditugaskan hanya untuk mencari sandera.”
Mereka menambahkan: “Hanya informasi yang berkaitan dengan penyelamatan sandera yang akan diteruskan kepada otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera.”
Dalam sebuah debat tak lama setelah pengumuman ini, Menteri Pertahanan Britania Raya saat itu, Grant Shapps, ditanya oleh lima anggota parlemen yang berbeda apakah dia akan membagikan rekaman dari penerbangan tersebut kepada ICC, jika rekaman tersebut menunjukkan bukti kejahatan perang.
Setiap kali, Shapps memberikan jawaban yang mengelak. Pekan lalu, ketika ditanya lagi oleh anggota parlemen lainnya, Kementerian Pertahanan tampaknya menyangkal bahwa ada rekaman yang telah dibagikan kepada pengadilan. Mereka juga menolak berkomentar tentang apakah pesawat tersebut merekam kuburan massal yang dibangun di rumah sakit Nasser dan al-Syifa.
Menteri Angkatan Bersenjata Britania Raya saat itu, Leo Docherty, hanya mengatakan: “Pesawat pengintai Inggris yang tidak bersenjata digunakan semata-mata untuk tujuan menemukan para sandera yang tersisa.”
Namun, jumlah penerbangan yang luar biasa banyak, dan fakta bahwa penerbangan tersebut dimulai hampir dua bulan setelah para sandera ditawan, menimbulkan kecurigaan bahwa Inggris tidak mengumpulkan informasi intelijen semata-mata untuk tujuan ini.
Pasukan ‘Israel’ juga berada langsung di Gaza, dan terkenal memiliki kemampuan pengawasan yang luas di wilayah tersebut. Tidak jelas apa yang bisa ditambahkan oleh pesawat R1 Inggris untuk misi penyelamatan sandera ini.

Tiga pekerja kemanusiaan Inggris yang dibunuh oleh ‘Israel’ di Gaza pada tanggal 1 April.
Pesawat
Menteri Luar Negeri Inggris ketika itu, David Cameron, mengonfirmasikan pada bulan Januari bahwa Hamas hanya menyandera dua warga negara Inggris di antara 132 sandera yang tersisa.
Mereka diketahui adalah Nadav Popplewell dan satu orang lain yang tidak disebutkan namanya. Keluarga mereka telah mendesak ‘Israel’ untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas guna menjamin pembebasan mereka.
Hamas menyetujui gencatan senjata yang akan memungkinkan pembebasan para sandera, namun Benjamin Netanyahu menolak untuk mendukung kesepakatan tersebut.
Pesawat Shadow R1 dikenal sebagai pesawat intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR).
Pesawat ini dioperasikan oleh Skuadron No.14 militer Inggris, yang berbasis di RAF Waddington di Lincolnshire, Inggris bagian timur.
Militer Inggris baru-baru ini memberikan kontrak senilai £110 juta kepada produsen pesawat tersebut, perusahaan senjata AS Raytheon, untuk memperbarui pesawat tersebut dan menambah armada Inggris dari enam menjadi delapan pesawat.
Pesawat-pesawat R1 Inggris yang terbang di atas Gaza juga sering melakukan perjalanan ke Italia untuk alasan yang masih belum jelas.
Lima pesawat telah berangkat ke Bari, sedangkan pesawat lainnya mendarat di Brindisi, Napoli dan Roma. Pesawat-pesawat R1 juga melakukan penerbangan hampir setiap hari di sekitar RAF Akrotiri, yang tampaknya merupakan latihan terbang. (Declassified UK/Matt Kennard)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
